Batik dan Jalan Panjang UMKM Binaan PalmCo Menembus Pasar Modern

Jumat 03-10-2025,13:18 WIB
Reporter : Setya Novanto
Editor : Setya Novanto

Di balik motif yang kaya makna, ada upaya panjang melestarikan warisan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Hari itu, di sebuah sudut pameran di Jakarta, tampak deretan kain batik dengan motif yang tidak biasa.

Ada motif khas Deli Serdang yang menampilkan tumbuhan rawa dalam warna-warna lembut, ada pula motif Jambi yang dipadukan dengan sentuhan kontemporer. Di balik ragam kain itu berdiri para pelaku UMKM yang tidak hanya piawai membatik, tetapi juga kini mulai fasih bicara soal strategi digital, branding, dan pasar ekspor.

BACA JUGA:Harga BBM Jatim Naik! Berikut Daftar Harga BBM Pertalite-Pertamax di SPBU Per 3 Oktober 2025

Batik—lebih dari sekadar kain bergambar—adalah narasi panjang tentang identitas, ketekunan, dan transformasi sosial. Dan di balik transformasi itu, ada peran PTPN IV PalmCo, sub Holding PTPN III (Persero) sebuah entitas yang selama ini lebih dikenal sebagai perusahaan di sektor perkebunan sawit, namun kini tampil sebagai salah satu aktor pelestari budaya melalui pemberdayaan UMKM batik di berbagai wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Vidio Kenalkan Fitur Vidio Shopping Bersama Shopee, Buat Belanja Online Lebih Interaktif

Dalam peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, PalmCo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi UMKM batik binaan. Tidak hanya lewat dukungan modal, tetapi juga pelatihan kreatif, penguatan kapasitas produksi, hingga akses ke pasar digital dan internasional.

 

"Batik adalah bagian dari jati diri Indonesia. Melestarikannya bukan hanya menjaga budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ucap Jatmiko K. Santosa, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Kamis (02/10/2025)

Dari Kebun ke Panggung Budaya

BACA JUGA:Pemprov Jambi Tanggung Gaji PPPK 2022, 2023 dan 2024 Sebesar Rp300 M

PTPN IV PalmCo bukan pendatang baru dalam urusan pemberdayaan masyarakat. Namun langkah mereka menyentuh sektor batik menjadi menarik karena menunjukkan transformasi peran BUMN—dari entitas ekonomi menjadi agen kebudayaan.

 

Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PalmCo membina sejumlah UMKM batik di Sumatera Utara, Riau, hingga Jambi. Para pelaku usaha ini mendapatkan pelatihan dari lembaga profesional seperti La Salle College Jakarta, terutama dalam hal desain kontemporer, teknik pewarnaan alami, hingga penguasaan platform digital untuk pemasaran.

 

Kategori :