Salah satu poin penting dalam kerja sama BPS dan UNJA adalah pendirian pojok statistik yang berlokasi di gedung perpustakaan UNJA. Agus Sudibyo, M. Stat. selaku Kepala BPS Provinsi Jambi, menyampaikan bahwa pojok statistik didirikan dengan tagline “tempat asik belajar statistik” yang bertujuan menghilangkan kesan sulit tentang statistik di kalangan mahasiswa. “Berdasarkan hasil publikasi analisis survei kebutuhan data BPS tahun 2024, sebanyak 56,59% pengguna data BPS adalah kalangan akademisi, terutama mahasiswa dan dosen. Ini menunjukkan pergeseran, biasanya pengguna data kami instansi pemerintah, tapi tahun 2024 ternyata mahasiswa dan dosen, berarti program pojok statistiknya berhasil menggeser pengguna jasa BPS,” papar Agus Sudibyo.
Pojok statistik UNJA telah menjalankan berbagai kegiatan, mulai dari konsultasi layanan seputar data dan produk BPS, edukasi statistik mengenai indikator yang dikeluarkan BPS, hingga penyebarluasan data dan informasi BPS.
Workshop mikro data ini tidak hanya merupakan implementasi dari kegiatan pojok statistik, tetapi juga menjadi agenda penting untuk optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan mikro data. Kepala BPS Provinsi Jambi menjelaskan bahwa mikro data yang dimiliki BPS diharapkan tidak menjadi aset pasif melainkan aset aktif yang dapat dimanfaatkan secara gratis untuk menunjang Tridharma Perguruan Tinggi. “Data itu ada di tangan bapak/ibu, mikro data dan kajian mikro data ini juga semakin memperkaya dan menjadi sumber temuan baru yang akan meningkatkan khazanah keilmuan,” ujar Agus Sudibyo.
Ia juga menekankan pentingnya peran akademisi dalam memberikan literasi data kepada masyarakat. “Ada kasus yang ramai di media sosial karena tidak mendalami secara utuh konsep kemiskinan, padahal data yang dipakai sama antara bank dunia dan BPS. Datanya sama tapi memaknainya berbeda artinya bapak ibu sebagai akademisi, mari bersama-sama memberikan literasi bahwa semua hal itu harus dibaca utuh,” jelasnya.
Ia juga berharap melalui workshop ini civitas akademika semakin tertarik mengupas informasi data BPS sehingga menghasilkan lebih banyak jurnal dan penelitian berkualitas. “Harapannya dengan terselenggaranya workshop ini, bapak/ibu civitas akademika akan semakin tertarik mengupas informasi data BPS, semakin banyak jurnal dan penelitian yang menjadi sumber referensi dan rujukan, dan semakin beragam solusi nyata yang ditemukan pada masalah negara dan masyarakat,” harap Agus Sudibyo.
Rangkaian kegiatan workshop diisi dengan materi dari narasumber Ni Kadek Suardani, SST, MSE dan Rizki Ananda, Statistisi Ahli Pertama BPS Provinsi Jambi, untuk membekali peserta dengan pemahaman tentang karakteristik data BPS dan cara memanfaatkannya secara optimal. (*/kar)
Sumber : www.unja.ac.id