BENGKULU, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Provinsi Bengkulu.
Tak tanggung-tanggung, ada 4 jenis BBM yang turun harga di Bengkulu yakni Pertamax RON 92, Pertamax Turbo RON 98, Dexlite CN51 dan Pertamina Dex (Pertadex) CN53 mulai 29 Maret 2025.
Beriikut harga BBM di seluruh SPBU di Bengkulu Per 20 April 2025, Pertamax RON 92 Rp 13.050 per liter, Pertamax Turbo RON 98 Rp 14.100 per liter, Dexlite CN 51 Rp 14.200 per liter dan Pertadex (Pertamina Dex) CN53 Rp 14.500 per liter.
Meski mengalami penurunan harga, Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HMPI) menyatakan warga Provinsi Bengkulu di sejumlah wilayah mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) termasuk jenis pertamax dan dexlite yang disalurkan Pertashop.
Bahkan harga eceran bukan penyalur resmi jauh lebih mahal.
"Sejumlah warga di Kabupaten Kaur, Mukomuko, Seluma, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah (yang jauh aksesnya dari SPBU dan mengandalkan Pertashop) mengeluhkan kekosongan stok BBM ini. Bahkan penjual eceran (Pertamini atau Pertabotol) itu harganya mencapai Rp17.000 per liter," kata Ketua Umum DPP HPMPI Steven lewat pesan elektronik di Bengkulu, Sabtu dikutip dari Antara.
Steven menyampaikan hal itu menyikapi keluhan masyarakat dan juga para pengusaha Pertashop di Provinsi Bengkulu yang mengalami kekosongan diakibatkan oleh keterlambatan pengantaran BBM dari Pertamina.
BACA JUGA:Akhir Pekan! Ini Harga Baru BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP
"Setelah ditelusuri memang ini penyebab utamanya adalah pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu yang menyebabkan kapal pengangkut BBM tidak dapat masuk, dan akhirnya Terminal BBM Pertamina Pulau Baai itu mengalami kekosongan," kata dia lagi.
Karena situasi tersebut, kata dia pula, BBM didistribusikan Pertamina untuk 200 Pertashop yang ada di Bengkulu melalui jalur darat dari terminal BBM mereka yang ada di Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Pendistribusiannya pun mengalami keterlambatan berhari-hari, bahkan sampai seminggu lebih dan tidak bisa juga berbarengan seluruh Pertashop mendapatkan distribusi.
Oleh karena itu pula kekosongan BBM di Pertashop jadi lebih lama, dan selama kekosongan itu masyarakat tidak mendapatkan distribusi BBM, khususnya masyarakat pedesaan yang jauh dari akses SPBU Pertamina, pelanggan Pertashop.
"Jumlah Pertashop yang ada di Provinsi Bengkulu saat ini ada 200 Pertashop. Saya berharap dari pemerintah dan juga Pertamina segera mengambil langkah yang cepat. Mari kita sama-sama mencari solusi yang terbaik agar setiap Pertashop yang ada di provinsi Bengkulu ini dapat segera mendapatkan penyaluran BBM, dan masyarakat yang berada di daerah menggantungkan kebutuhan BBM pada Pertashop dapat segera mendapat suplai," ujarnya.