Sebelumnya, alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu mengalami pendangkalan dan akhirnya pada akhir Maret lalu kapal tidak bisa masuk lagi ke dermaga pelabuhan termasuk kapal pengangkut BBM Pertamina.
Kemudian pada 15 April 2025 alur pelabuhan sedikit membaik, uji coba kapal penyeberangan KMP Pulo Tello sudah bisa lewat keluar masuk dermaga, namun kapal pengangkut BBM Pertamina masih belum dapat bersandar di dermaga.
Kondisi tersebut membuat Pertamina mendistribusikan lewat jalur darat dari terminal BBM mereka yang ada di provinsi tetangga Bengkulu. Namun, jumlah BBM yang dibutuhkan terbatas, bahkan Pertashop kesulitan mendapatkan distribusi, dan baru dapat 5-7 hari sejak pemesanan BBM.
Akibatnya selama itu pula, BBM yang ada di Pertashop mengalami kekosongan dan masyarakat yang merupakan warga pedesaan sebagai konsumen Pertashop kesulitan mendapatkan BBM untuk kebutuhan harian mereka. (*)