Dijelaskan oleh sumber bahwa, air sudah masuk ke lambung kapal, diduga kuat kayu yang digunakan tidak berkualitas baik. Saat ini, kapal bersandar di dermaga. Besi palang kapal terlihat banyak yang sudah patah. Mesin kapal susah untuk dihidupkan. “Kapal hanya bersandar di dermaga kayu diikat menggunakan tali. Selain itu kursi-kursi terlihat tidak berada pada posisinya, dan kapal miring,” katanya.
Soni meminta Dinas Pariwisata provinsi Jambi harus bertanggung jawab, karena pembangunan kapal Rp1,2 miliar yang dibangun di Kerinci diduga tidak sesuai spek, baru selesai sudah oleng pasti ada yang sala. "Kita minta aparat hukum usut kasus pengadaan kapal wisata Kerinci yang diduga merugikan keuangan negara,” kata Soni. (aba)