KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh mengeluh terhadap dampak isi BBM eceran. Akibatnya kendaraan banyak yang mogok dan mengalami kerusakan.
Informasi yang didapat oleh awak media, Disinyalir berasal dari BBM illegal yang marak beredar di Kerinci dan Sungaipenuh.
Kejadian ini bukan hal baru, sejak lama persoalan BBM ditingkat eceran mengakibatkan kendaraan mogok sudah sejak lama. Namun, persoalan tersebut nyaris tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang. Ujungnya, masyarakat yang menjadi korban.
"Ya sudah beli minyak dijalan, kendaraan sering mogok. Kami menduga peredaran minyak ilegal sudah Marak di Kerinci," katanya.
Aktivis senior Kerinci, Zarman Efendi mengaku pernah mengalami hal tersebut. Kendaraan miliknya mogok dan mengalami kerusakan setelah mengisi BBM ditingkat eceran dan butuh biaya cukup mahal untuk memperbaiki kendaraan roda dua miliknya.
"Kita tahu tidak semua BBM eceran demikian. Namun, dibeberapa tempat ada minyak illegal yang diduga oplosan, itu yang menyebabkan kendaraan rusak," ungkapnya, tidak menyebutkan tempat dirinya membeli BBM eceran.
Menurut dia, persoalan BBM illegal dan juga oplosan tersebut, perlu ditindak lanjuti penegak hukum. Karena dampaknya sangat besar kepada masyarakat.
"Harus ditindak segera. Aparat jangan diam saja. Berapa banyak kerugian pada masyarakat akibat kendaraan rusak. Ini harus menjadi perhatian serius," tegasnya.
Zoni Irawan, dari LSM Geger, juga angkat bicara. Menurut dia, persoalan BBM illegal di Kerinci ini sudah menjadi rahasia umum. Banyak pangkalan BBM Illegal di Kerinci.
"Banyak pangkalannya, itu sudah menjadi rahasia umum. Tinggal lagi bagaimana sikap dari penegak hukum menindak lanjutinya," ungkapnya.
Dia menambahkan, pemain BBM illegal ini silih berganti, setelah pemain lama ditindak, muncul pemain baru. Hal ini menimbulkan tanda tanya, kenapa begitu mudah pemain BBM illegal bergerak di Kerinci dan Sungaipenuh.
"Sekarang, situasi peredaran BBM kabarnya sangat marak, hampir merata ke pedagang eceran di Kerinci dan Sungaipenuh, BBM illegal juga diduga dipasok ke sejumlah tempat lain yang membutuhkan BBM untuk operasional kegiatan," ungkapnya.
"Terhadap hal ini, kita tunggu tindak lanjut dari aparat penegak hukum, seberapa serius ingin mengusut persoalan BBM illegal dan oplosan di Kerinci dan Sungai penuh ini," tegasnya.(*)