Kesehatan Keluarga Terjaga dengan Dukungan JKN

Selasa 24-12-2024,19:05 WIB
Reporter : Bakar
Editor : Misriyanti

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tubuh yang sehat merupakan tanggung jawab dari diri kita sendiri. Kesehatan merupakan investasi kita di masa depan. Jika sudah sakit, maka barulah terasa betapa pentingnya menjaga kesehatan. 

Hal inilah yang dirasakan oleh Edi Rozal (40), salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdomisili di Jambi. Ia dan keluarga sudah beberapa kali di rawat di rumah sakit. “Waktu itu anak saya yang laki-laki tiba-tiba badannya panas tinggi, akhirnya saya langsung bawa ke rumah sakit Rapha Theresia. Beberapa hari setelahnya, anak saya yang Perempuan dan saya juga terkena demam tinggi. Kami berdua akhirnya juga di bawa ke RS Rapha Theresia. Saat diperiksa dokter saya dan anak-anak terkena demam berdarah (DBD) dan harus rawat inap untuk ditangani lebih lanjut,” ujar Edi, baru-baru ini.

DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus masuk ke dalam tubuh manusia. Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas. “Kata dokter penyakit DBD yang saya dan keluarga derita diakibatkan tempat tinggal yang kurang bersih dan terdapat genangan air yang menyebabkan nyamuk ini berkembang biak. Saya juga dianjurkan untuk fogging agar nyamuk ini tidak dapat berkembang biak lagi. Di belakang rumah itu memang ada parit aliran air, terkadang juga ada warga yang buat sampah di situ,” ungkap Edi.

Sepanjang berobat dengan menggunakan JKN, Edi merasa sudah puas dengan seluruh pelayanannya. Dokter maupun perawat yang membantunya selama ia sakit itak pernah memberikan pelayanan yang berbeda. Menurutnya, bahkan sekarang proses berobat menggunakan layanan JKN semakin praktis terutama dengan adanya inovasi dari BPJS Kesehatan. "Pelayanan yang saya terima dari rumah sakit pun tidak lagi menjadi hal yang baru bagi saya. Prosedurnya juga tidak seribet yang diberitakan orang lain di luar sana dan sudah sesuai dengan alurnya. Untuk berobat sekarang saya cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercantum Kartu Tanda Penduduk (KTP) saya ketika berobat. Begitu juga dengan sarana dan prasarananya pun juga sudah memuaskan, sesuai dengan hak kelas rawat inap kami,” ungkap Edi.

“Saya juga sudah menggunakan aplikasi Mobile JKN untuk mengambil nomor antrian. Menurut saya aplikasi ini sangat membantu dalam mempermudah saya mendapatkan akses layanan Kesehatan. Aplikasi ini juga mudah digunakan dan memiliki tampilan yang menarik,” tambahnya.

Edi juga menjelaskan bahwa tidak hanya dirinya, tetapi keluarganya juga ditanggung penuh dengan bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, ketika salah satu dari keluarga mereka membutuhkan pelayanan kesehatan mereka tidak terbebani memikirkan soal biayanya. “Kami sekeluarga bersyukur akan bantuan Pemerintah Kota Jambi karena sudah menjamin akses pelayanan kesehatan lewat JKN, jadi kami bisa fokus ke masa-masa pemulihan. Biaya yang ditanggung sepenuhnya juga sangat membantu kami sehingga tidak merasa terbebani dengan biaya pengobatan yang mahal,” lanjut Edi.

Edi juga mengakui bahwa BPJS Kesehatan memberi dampak besar bagi masyarakat. Dengan kehadirannya, masyarakat benar-benar terbantukan terutama dalam hal biaya. Apalagi bagi mereka di pedesaan yang kesulitan dalam hal ekonomi. Menurutnya, masyarakat yang sebelumnya tidak bisa berobat dan hanya bisa menerima penyakit yang dialaminya sudah bisa turut merasakan pengobatan yang layak. (*/kar)

 

Kategori :