DISWAY BARU

Perlindungan yang Menenangkan, Atlet Silat Bertanding Tanpa Cemas Berkat BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan yang Menenangkan, Atlet Silat Bertanding Tanpa Cemas Berkat BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan yang Menenangkan, Atlet Silat Bertanding Tanpa Cemas Berkat BPJS Ketenagakerjaan-Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Di tengah hiruk-pikuk arena Batanghari Super Tangguh Pencak Silat Cup I, wajah Audi Sinoval tampak penuh semangat. Dengan kepala terangkat dan sorot mata percaya diri, atlet silat asal Desa Bajubang Laut, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari ini mengaku kini dapat bertanding tanpa beban pikiran. Bukan hanya karena persiapan matang, tetapi karena dirinya dan rekan-rekan sesama atlet telah terlindungi oleh program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) dari BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA:Peran Bank Jambi Menjaga Stabilitas dan Inklusi Keuangan Daerah

“Dengan adanya perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan, kami para atlet tidak perlu merasa khawatir apabila terjadi cedera, baik saat latihan maupun saat bertanding. Kalau pun terjadi cedera, kami tidak perlu repot memikirkan biaya pengobatan, karena semuanya sudah ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan sampai kami pulih Kembali,” ujar Pria yang akrab disapa Noval dengan nada lega. 

BACA JUGA:Pemerintah Apresiasi Sari Aditya Loka atas Kontribusi Pencegahan Stunting di Kabupaten Merangin

Dalam dunia pencak silat, terdapat beberapa kategori pertandingan yang biasa diperlombakan, seperti tanding, seni tunggal, ganda, dan regu. Namun, dari seluruh kategori tersebut, kategori tanding merupakan yang paling rentan menyebabkan cedera.

Kategori tanding adalah bentuk pertandingan yang melibatkan adu teknik secara langsung antara dua pesilat di atas gelanggang. Dalam kategori ini, pesilat saling melakukan kontak fisik melalui serangan, tangkisan, dan teknik jatuhan, dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku. Para pesilat dinilai berdasarkan kemampuan menyerang, bertahan, serta efektivitas teknik yang digunakan.

Bagi Noval yang telah menekuni dunia silat sejak duduk di bangku sekolah menengah, risiko cedera adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan seorang atlet. Namun, kekhawatiran itu kini berubah menjadi rasa aman. “Beberawa waktu lalu saya sering ikut bertanding, tapi kadang tidak maksimal karena takut cedera. Sekarang berbeda. Dengan perlindungan ini, kami bisa fokus memberikan prestasi terbaik untuk daerah,” ungkapnya.

Noval tak menampik bahwa dunia silat menuntut fisik dan mental yang tangguh. Setiap gerakan, tendangan, dan tangkisan bisa berujung cedera bila tak berhati-hati. Karena itu, perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan menurutnya adalah langkah yang sangat tepat dan penting. “Kami para atlet silat ini sangat rentan akan cedera, terutama saat pertandingan. Makanya, perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan ini sangat penting. Harapannya, program seperti ini bisa terus dipertahankan, bahkan diperluas untuk atlet-atlet cabang olahraga lain,” tambahnya penuh harap.

Tak hanya dirinya, keluarga Noval juga menyambut baik inisiatif ini. “Keluarga saya selalu mendukung, mereka ingin saya bisa mengharumkan nama Batanghari. Sekarang saya bisa lebih tenang berlatih karena tahu ada jaminan kalau terjadi apa-apa,” ujarnya.

Kejuaraan pencak silat tingkat Kabupaten Batanghari berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 10 hingga 12 Oktober 2025, bertempat di Gedung Sasana Gulat, Kabupaten Batanghari. Ajang ini diikuti oleh 125 pesilat yang berasal dari 9 perguruan pencak silat se-Kabupaten Batanghari. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para atlet untuk mengasah kemampuan, mempererat silaturahmi antarperguruan, sekaligus menjaring bibit unggul yang akan mewakili Kabupaten Batanghari pada tingkat provinsi maupun nasional.

Bagi Noval ini bukan sekadar ajang unjuk kemampuan, tapi juga langkah awal menuju prestasi yang lebih tinggi. “Kalau berhasil di tingkat kabupaten, kami akan lanjut ke provinsi, bahkan nasional. Jadi dengan perlindungan ini, kami bisa benar-benar fokus pada tujuan,” tuturnya penuh semangat.

Perlindungan bagi para atlet silat ini merupakan bagian dari upaya BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan program Jamsostek hingga ke sektor olahraga. Program tersebut didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari, yang juga berperan dalam pembayaran iuran bagi para atlet.

Menurut Noval, penghargaan terbesar bukan hanya piala atau medali, melainkan kesempatan untuk terus berjuang tanpa rasa takut. “Sekarang saya bisa berlatih dan bertanding dengan tenang. Fokus saya hanya satu, berusaha semaksimal mungkin membawa nama Batanghari khusunya Kecamatan Pemayung semakin dikenal lewat prestasi,” ucapnya mantap.

Di atas gelanggang, sorot mata Noval kini bukan lagi antara takut dan ragu. Ia bertarung dengan penuh keyakinan bahwa setiap gerakan silatnya bukan hanya untuk kemenangan, tapi juga simbol dari perlindungan, keberanian, dan harapan baru bagi para atlet daerah. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: