Saat inilah ia belajar membuat martabak dari salah satu penjual martabak asal Sumatera Barat.
Jadilah Al Haris sebagai penjual martabak. Cukup lama juga ia melakoni pekerjaan ini hingga kemudian tahun 1992, ia diberitahu bahwa SK dari RRI sudah keluar, harus mulai bekerja di Kota Jambi sebagai pegawai radio.
Al Haris pun meninggalkan gerobak martabaknya, meninggalkan Kota Bangko, memulai hidup baru sebagai PNS golongan 1 di Kota Jambi.
Kuliah Sambil Bekerja
Tak mau hanya sekedar bekerja, Al Haris kemudian melanjutkan cita-citanya untuk bisa mencicipi bangku kuliah.
Ia memutuskan bekerja sambil kuliah D3 di ASM yang kampusnya ada di Simpang Kawat Kota Jambi.
Dalam perjalanan itu pula, ia kemudian menikahi gadis pujaan hatinya yang juga berasal dari Kabupaten Merangin yang hingga kini terus setia mendampinginya.
Waktu terus berlalu, pendidikannya juga kian tinggi, dari D3 kemudian ia melanjutkan Pendidikan S1 di STIA LAN.