JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID –Tim Pro Ide OK RPB Dolphin Fapet Unja 2024 mengadakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Lopak Alai, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi. Program ini berfokus pada pengolahan limbah padat sapi dan sekam padi untuk menciptakan produk pupuk kompos berkualitas.
Tujuannya adalah mengatasi permasalahan limbah padat sapi yang tidak dikelola dengan baik serta mengurangi penggunaan pupuk kimia guna mewujudkan kampung iklim sehat.
Pelatihan pembuatan tricho kompos bersama warga dusun 2 Desa Lopak Alai. -Foto: Istimewa-
Ketua Tim Pro Ide OK RPB Dolphin Fapet adalah Muhammad Lianta Rangkuti, dengan anggota Nanda Abdul Hamidan, M. Rezqi Fauzan, Rasti, Ranni Sabrina, Muhammad Yogi Azizi, Ahmad Aslan, Kevin Manurung, Sandi Romulus Siregar, Arthur Rito Marbun, Karin Saragi, Ranti Septalina, Novi Irawansyah, dan Logi Asri Andeska.
Semuanya berasal dari Program Studi Peternakan. Kegiatan ini mendapatkan pendampingan dari dosen pembimbing Dr. Ir. Sri Arnita Abu Tani, M.S.
Ketua Tim Pro Ide OK RPB Dolphin Fapet Unja 2024, Muhammad Lianta Rangkuti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah padat sapi melalui keterampilan yang praktis dan produktif.
Pupuk organik cair dari fermentasi urin sapi-Foto: Istimewa-
“Kami berharap masyarakat Desa Lopak Alai dapat memanfaatkan limbah padat sapi dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos organik yang berkualitas. Langkah ini diharapkan dapat mendukung terciptanya praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas hasil pertanian secara alami tanpa bergantung pada pupuk kimia. Dengan demikian, desa menjadi lebih bersih dan siap menghadapi potensi masalah lingkungan,” kata Muhammad Lianta Rangkuti, kemarin (26/11).
Dosen pendamping, Dr. Ir. Sri Arnita Abu Tani, M.S, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi solusi ramah lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan pembuatan kompos organik.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan limbah padat sapi menjadi produk seperti trichokompos dan biourin. Selama ini, limbah tersebut sering tidak dikelola dengan baik dan menjadi masalah lingkungan,” ujar Sri Arnita Abu Tani.
Peternak sapi Dusun II Desa Lopak Alai, Imin, menyambut baik program ini dan melihatnya sebagai solusi dalam memanfaatkan kotoran sapi yang sebelumnya tidak diolah.
“Kegiatan ini memberikan manfaat bagi warga, terutama petani peternak, karena tidak hanya mengatasi masalah limbah sapi yang menumpuk, tetapi juga membuka peluang usaha dan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan terus berkelanjutan ke depannya,” kata Imin.
Kepala Dusun II Desa Lopak Alai, Pungut Heri Susanto, mengaku bangga dan mendukung program mahasiswa UNJA yang peduli terhadap lingkungan.
“Saya, Pungut Heri Susanto, selaku perangkat desa Lopak Alai, bangga dengan adik-adik mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan sekitar melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan limbah padat sapi serta pemanfaatan limbah pertanian menjadi produk bernilai guna. Saya berharap, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan kompos, kita semua dapat membuat kompos secara mandiri setelah program ini selesai,” tandas Pungut.
Melalui pelatihan dan bimbingan yang diberikan, Tim Pro Ide OK RPB Dolphin Fapet Unja 2024 berharap Desa Lopak Alai dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta bijak memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk kompos organik.