JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Prancis sepertinya mulai 'siuman' atas tindakannya mendukung persenjataan Israel selama ini untuk menggempur Gaza.
Terkini, Presiden Emmanuel Macron memutuskan untuk stop pengiriman senjata yang selama ini digunakan untuk kebutuhan perang Israel.
Meski bukan stop total karena bahasa Macron adalah penangguhan, namun keputusan Macron ini telah diumumkan dan ia mengatakan bahwa upaya tersebut sebagai prioritas untuk meredakan ketegangan di Kawasan Gaza.
BACA JUGA:Iran Serang Israel, Amerika Mulai 'Cawe-cawe' Joe Biden Langsung Keluarkan Titah
"Saya yakin, mulai hari ini, prioritasnya adalah kembali kepada penyelesaian politik (dalam konflik) dan menghentikan pasokan senjata untuk kegiatan militer di Jalur Gaza. Prancis tidak memasok mereka [dengan senjata]. Selain itu, prioritas kami sekarang adalah menghindari eskalasi," kata Macron kepada stasiun radio France Inter, dikutip dari Antara.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan ke Israel dari Jalur Gaza yang mengakibatkan lebih dari 1.100 orang tewas - militer dan warga sipil - dan menyandera banyak orang.
BACA JUGA:Hancur Lebur Digempur Israel, Masjid di Gaza Kini Tinggal 21 Persen
Sebagai balasan, Israel memberlakukan blokade menyeluruh terhadap Gaza, dan memulai pemboman besar-besaran, serta invasi militer ke daerah kantong Palestina tersebut.
Jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak awal konflik telah mencapai 41.825 sementara lebih dari 96.900 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan daerah kantong tersebut. (*)