Pentingnya Kompetensi Psikologi Guru di Era Digital

Rabu 02-10-2024,13:31 WIB
Editor : Setya Novanto

Ketiga: Memahami Beragam Gaya Belajar. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda. Ada yang lebih visual, ada yang lebih auditori, dan ada pula yang lebih kinestetik. Guru dengan kompetensi psikologi mampu mengenali perbedaan-perbedaan ini dan menyesuaikan metode pengajaran mereka agar lebih efektif. Gardner (1983) dalam teorinya tentang multiple intelligences menekankan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang beragam, dan guru perlu mengenali kecerdasan ini untuk memberikan pendidikan yang optimal.

 

Pentingnya Kesejahteraan Emosional

 

Kesejahteraan emosional siswa memainkan peran besar dalam proses pembelajaran. Studi menunjukkan bahwa siswa yang merasa didukung secara emosional oleh lingkungan sekolah mereka cenderung lebih berprestasi dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Kompetensi psikologi membantu guru dalam: Pertama: Mengurangi tekanan dan stress, yang sering dialami siswa selama ujian atau saat menghadapi tugas yang menantang. Maslow (1943), dalam hierarki kebutuhannya, menekankan bahwa kebutuhan emosional seperti rasa aman dan penghargaan diri harus terpenuhi sebelum siswa dapat mencapai potensi akademis tertinggi mereka. Kedua: Meningkatkan motivasi siswa, dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik dan ekstrinsik mereka, seperti rasa percaya diri, minat, dan penghargaan diri.

 

Dalam hal ini, peran guru melampaui sekadar penyampai materi; mereka juga menjadi motivator yang berperan dalam mendorong siswa mencapai potensi terbaiknya. Ketika siswa merasa didukung, dihargai, dan dipahami secara emosional, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang.

 

Pengelolaan Kelas & Pemahaman Psikologi

 

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh guru adalah mengelola kelas dengan berbagai latar belakang dan kepribadian siswa. Dengan kompetensi psikologi, guru mampu memahami dinamika kelompok di dalam kelas, serta memfasilitasi interaksi sosial yang lebih positif. Ini termasuk mengatasi konflik yang mungkin muncul, mengelola perilaku yang menyimpang, serta memperkuat rasa kebersamaan di antara siswa.

 

Kompetensi psikologi juga membantu guru untuk menerapkan pendekatan disiplin yang lebih efektif dan manusiawi. Alih-alih menggunakan hukuman, guru bisa menerapkan metode yang lebih berbasis pada pengertian, empati, dan pengembangan diri siswa. Skinner (1953), dalam teorinya tentang operant conditioning, menekankan bahwa penguatan positif lebih efektif daripada hukuman dalam membentuk perilaku.

 

Di era digital yang penuh dengan tantangan dan peluang, peran guru tidak lagi terbatas pada aspek akademis. Kompetensi psikologi menjadi penting untuk memberikan pendidikan yang lebih holistik dan berpusat pada siswa. Dengan pemahaman psikologis yang baik, guru dapat membantu siswa berkembang tidak hanya secara akademis, tetapi juga secara emosional dan sosial.

 

Kategori :