JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino (Baleno) Seksi 3 sepanjang 15,47 Kilometer sudah berprogres 99 persen.
Pihak terkait optimis menyelesaikan pekerjaan hingga target kontrak 31 Agustus 2024 ini.
Hal ini diakui Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Ibnu Kurniawan.
"Sudah 99 persen, tinggal pekerjaan di simpang Sebidang," ujarnya kepada Jambi Ekspres (27/8/2024).
Menurut Ibnu, pekerjaan di simpang yang menjadi pintu masuk dan keluar tol itu tersisa pengaspalan yang rampung 1-2 hari ini dan selebihnya perapian.
Sementara, untuk peresmian hingga pengoperasian masih harus menunggu tahapan lanjutan lainnya. Yakni uji laik fungsi. Bahkan sebelum uji laik fungsi akan ada pra layak fungsi yang akan dilakukan.
"Pelaksanaan pra uji laik fungsi jalan dijadwalkan September. Tahap ini masih dari internal PUPR dan keputusannya belum mengikat," katanya.
Sedangkan untuk uji laik fungsi final yang melibatkan Kementerian PUPR hingga Korlantas Polri akan dilakukan setelah tol lainnya di provinsi tetangga selesai.
"Sementara untuk uji laik fungsinya sendiri bisa dilaksanakan setelah seksi 1 (Betung-Bayung Lencir) selesai karena harus selesai gate to gate," terang Ibnu.
Ia tak memungkiri harapan pihaknya tol Jambi bisa beroperasi pada akhir tahun 2024.
"Harapannya begitu, soalnya tol seksi 1 selesai bulan September," kata Ibnu.
Ditambahkan Ibnu, nantinya tol perdana di negeri Jambi itu juga akan mendapatkan garansi dari pihak penyedia jasa Hutama Karya (HK)-WIKA-BAP.KSO selama satu tahun setelah selesai kontrak.
"Pemeliharaan 365 hari oleh HK-WIKA-BAP KSO. Pemeliharaan ini untuk menangani pekerjaan yang rusak-rusak," kata Kabalai.
Pada Selasa (27/8), jalan tol perdana di Jambi ini juga mendapat tinjauan dari Anggota Komisi V DPR RI H. Bakri. Ia mengapresiasi pekerjaan Jalan Bebas Hambatan ini oleh mitra kerjanya Kementerian PUPR.
"Saya telah mendengar pemaparan dari teman-teman Balai, HK dan posisi sudah 99 persen, jadi bisa dikatakan hampir selesai tinggal pembersihan, tol ini yang tidak ada masalah mulai pembebasan lahannya hingga pekerjaannya,” sampai Bakri.