Para mahasiswa memaksa masuk melewati barikade polisi di gerbang dekat Zero Point untuk masuk ke Sekretariat sekitar pukul 14:00 waktu setempat (15.00 WIB).
Karena gerakan reformasi kuota dalam pekerjaan pemerintah, serta aksi protes mahasiswa dan publik, ujian sekolah menengah atas dan yang setara berulang kali ditunda.
Penundaan pertama terjadi pada tanggal 18 Juli walaupun sudah dijadwalkan, diikuti dengan penundaan ujian berikutnya pada 21, 23, dan 25 Juli. Selain itu, ujian dari 28 Juli hingga 1 Agustus juga ditangguhkan.
Ujian kemudian dijadwalkan ulang untuk dimulai pada 11 Agustus. Namun, sumber di Kementerian Pendidikan kemudian mengonfirmasi kepada Anadolu bahwa ujian tersebut tidak akan berlangsung pada tanggal tersebut.
Menurut sumber di Dewan Pendidikan, penundaan itu disebabkan oleh kerusakan pada peti kertas soal ujian di kantor polisi selama serangan di berbagai daerah setelah pengunduran diri dan keberangkatan mantan Perdana Menteri Hasina.
Akibat kerusakan peti soal itu, keputusan untuk memulai ujian pada 11 Agustus ditunda.
Akhirnya, Dewan Pendidikan mengusulkan kepada pemerintah ad interim agar menjadwalkan kembali ujian yang ditunda itu untuk dimulai pada 11 September. Usulan itu kemudian disetujui.
Menyusul tuntutan mahasiswa itu, diputuskan minggu ini untuk melaksanakan sisa ujian dengan setengah dari pertanyaan dalam format tanya-jawab.