JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Museum Siginjei Jambi mengadakan kegiatan belajar bersama tentang pengenalan "Manuskrip Aksara Incung dan Arab Melayu" bagi perwakilan guru SD, SMP, dan SMA sederajat se-Kota Jambi. Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Introduction Museum Siginjei pad Kamis (25/7/2024) yang dihadiri oleh 35 orang guru.
Kegiatan belajar bersama dilaksanakan dengan tujuan untuk melestarikan warisan budaya, khususnya dalam pengenalan dan pemahaman Manuskrip Aksara Incung dan Arab Melayu. Serta dimaksudkan agar manuskrip yang dipelajari tersebut dapat dijadikan pelajaran pada muatan lokal di sekolah, mewujudkan salah satu objek pemajuan kebudayaan agar tetap terjaga dan lestari, serta mengenalkan museum dan koleksi yang terkait sebagai wadah edukasi non formal.
Kegiatan belajar bersama di museum ini menghadirkan sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya, antara lain Hafiful Hadi Suilensar, MA (Dosen Prodi Arkeologi UNJA), Drs. Mhd Erman (Pamong Budaya Ahli Museum Siginjei), dan Fitri Amalia (Plt Kasi Koleksi).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Museum yang diwakili oleh Drs. Mhd. Erman. Dalam sambutannya, beliau menyatakan pentingnya kegiatan ini untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini dan berharap agar para guru dapat menyampaikan pengetahuan yang diperoleh kepada para siswa di sekolah masing-masing.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru dapat mengenal lebih dekat manuskrip aksara Incung dan Arab Melayu, serta dapat mengintegrasikannya dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah mereka, sehingga generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki," katanya.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan para guru untuk mengenal Manuskrip Aksara Incung dan Arab Melayu. Serta mentransferkan Ilmu yang telah diperoleh kepada anak didik sebagai generasi penerus bangsa. Dan dalam hal ini Museum Siginjei akan terus berkomitmen untuk dapat menjadi pusat pendidikan dan pelatihan dalam Manuskrip Aksara Incung dan Arab Melayu guna mendukung pendidikan di Provinsi Jambi. (*/kar)