JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - 256 orang yang terafiliasi dan tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Provinsi Jambi melaksanakan prosesi cabut bai'at dan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bertempat di Lapangan Hitam Mapolda Jambi, Kamis (25/7/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB, acara tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anjak Tama Bidang Penindakan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Brigjen Pol Torik Triyono serta tamu undangan lainnya.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa yang diikuti seluruh peserta cabut bai'at dan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Diketahui, kelompok Negara Islam Indonesia (NII) adalah kelompok pemberontak di Indonesia yang bertujuan untuk pembentukan negara Islam di Indonesia sejak tahun 1949.
Dalam sambutannya, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, bahwa pentingnya setia kepada NKRI. Setia kepada NKRI bukanlah sebuah slogan, melainkan sebuah komitmen yang mendalam dari setiap warga negara untuk menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia di tengah dinamika yang terus berkembang.
"Kebersamaan dalam keberagaman harus tetap menjadi pilar utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setia kepada NKRI juga merupakan bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia mereka telah mengorbankan segalanya demi masa depan bangsa ini," tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Rusdi mengajak semua peserta cabut bai'at dan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan seluruh tamu undangan lainnya untuk tetap setia kepada Negara Indonesia dalam segala kondisi.
"Pada sore hari ini mari kita perbuat komitmen kita untuk tetap setia kepada NKRI dalam segala kondisi dan situasi. persatuan dan kesatuan adalah kekuatan terbesar kita sebagai bangsa dan dengan menjaga kesetiaan kepada Negara kesatuan Republik Indonesia kita dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik bagi tentunya generasi yang akan datang," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jambi menerima cabut bai' at dan sumpah setia kepada NKRI.
Kemudian, Kepala Anjak Tama Bidang Penindakan Densus 88 Polri, Brigjen Pol Torik Triyono mengatakan, maksud dan tujuan acara ini untuk mengembalikan orang-orang yang pernah terafiliasi NII kepada nilai yang moderat sesuai dengan nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945.
"Perlu diketahui bersama-sama, faksi atau kelompok NII terbagi 2 kelompok yang pertama KW 9 dan MYT Muhammad Yusuf Tohiri," katanya .
Kelompok NII masuk ke Provinsi Jambi pertama kali yaitu KW 9 pada tahun 1987 yang dibawa oleh Mutasof Harbi yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan sekaligus Dewan Imam NII di wilayah Koto Lolo, Sungai Ulak, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Dalam perkembangannya, NII di Jambi banyak merekrut pengikut dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa dan masyarakat.
"Sehingga terbentuklah struktur pemerintahan NII di Jambi dari mulai Gubernur, Bupati, sampai camat," jelasnya.
Kemudian pada tahun 2012, terjadi perpecahan NII KW 9 dan membentuk tim reformasi. Lalu, Mutahid Azwar alias Abu Basir sebagai menteri hukum dan syariah NII dan s tim reformasi pembawa NII faksi Muhammad Yusuf Tohiri (MYT).