Tingkat Kepuasan Terhadap Ahmadi Zubir Rendah, Pengamat : Alarm Bagi Petahana

Sabtu 18-05-2024,17:07 WIB
Reporter : Faizarman
Editor : Setya Novanto

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Sungai Penuh melakukan survei untuk Pilwako 2024.

Selain melihat elektabilitas dan popularitas kandidat, survei ini juga memotret respon kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan dibawah kepemimpinan Ahmadi Zubir.

Temuan PKS dalam survei ini cukup mengejutkan. Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Ahmadi Zubir hanya 23,06 persen. Angka terlalu senjang, sebab terdapat 43,23 persen masyarakat menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintah, sisanya 34,71 persen menyatakan tidak tau. 

Kepuasan masyarakat ini lazimnya dipengaruhi oleh kinerja dan realisasi program selama kepemimpinan petahana. Kemudian beberapa persoalan dan isu terkini ditengah masyarakat yang tidak mendapatkan respon yang baik dari pemerintah.

Survei internal PKS ini dilakukan oleh lembaga Hizazi RCC pada 2-10 Mei 2024 dengan menggunakan 412 responden. Sampel ini terbagi atas 48,06 persen laki-laki dan 51,94 persen perempuan yang tersebar di kelurahan/Desa di Kota Sungai Penuh.

Pengamat politik Jafar Ahmad mengatakan bahwa indikator kepuasan masyarakat menjadi faktor penting dalam pertarungan Pilkada. Sebab tingkat kepuasan berpengaruh kepada keterpilihan petahana, meskipun tidak semua orang yang puas juga bakal memilih. "Singkat tidak semua yang puas itu memilih, tapi yang tidak puas sudah pasti tidak akan memilih," ujarnya, Sabtu (18/5/2024).

Jika diukur dengan metode survei, kata Jafar, apabila kepuasannya rendah, maka ini berbahaya bagi petahana. Idealnya, angka kepuasan terhadap kinerja itu harus diatas 75 persen. "Apabila angka ketidakpuasan itu berada di bawah 75 persen maka ini menjadi alarm bagi petahana untuk terpilih kembali," sebutnya.

Lalu apa yang menjadi faktor penyebab kepuasan masyarakat bisa rendah? Doktor Lulusan Fakultas Ilmu Sosal dan Politik Universitas Indonesia (UI) ini menyebutkan bahwa ada banyak faktor yang menjadi penyebab. Beberapa diantaranya yakni ekpektasi atau harapan masyarakat yang tidak mampu direalisasikan petahana.

"Misalnya soal pembangunan yang dijanjikan tapi tidak dibangun. Kesehatan yang harusnya diperhatikan ternyata tidak diperhatikan. Harga sembako yang bisa dikendalikan tapi tidak dikendalikan, harga hasil pertanian yang harusnya bisa naik tapi tidak ditunjang fasilitas," jelasnya.

Menurutnya, ini semua menjadi harapan-harapan dasar yang dimiliki oleh masyarakat. Semakin banyak harapan atau ekspektasi yang tidak terpenuhi, maka semakin tinggi orang tidak puas dengan kinerja petahana.

"Jika semakin orang tidak puas, maka menjadi alarm bahaya bagi petahana. Maka petahana itu harus menjaga tingkat kepuasan diatas 75 persen. Apabila kepuasan rendah, maka pasti orang tidak akan memilih," jelasnya.

Tidak hanya itu, pengelolaan terhadap dampak pelayanan publik, bencana alam seperti banjir juga menjadi salah satu faktor kepuasan tersebut. "Termasuk juga soal janji politik. Tapi ini hanya berpengaruh terhadap mereka yang terdampak. Karena untuk wilayah lain bisa saja berbeda," bebernya.

Sebelumnya survei PKS juga mengukur elektabilitas dan popularitas kandidat bakal calon walikota (Bacawako) Sungai Penuh? Hasilnya, elektabilitas Fikar Azami unggul jauh dari petahana Ahmadi Zubir dan kandidat lainnya. 

Fikar Azami berada pada peringkat  pertama dengan 40,29 persen, sedangkan Ahmadi Zubir 21,84 persen. Kemudian di posisi ketiga ada nama Alvia Santoni (Antos) 14,32 persen, keempat Pusry Amsyi 5,58 persen dan kelima Ferry Satria 5,34 persen. 

Berikutnya pendatang baru Alfin Bakar juga mendapatkan 5,34 persen. Noviar Zein 2,91 persen dan Defitra Eka Jaya (DEJ) berada di posisi paling buncit dengan 0,24 persen. (aiz)

Kategori :