JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tiga hari sebelum Lebaran tepatnya hari Minggu (7/4/2024), seorang perempuan inisial M (51) mungkin tak menyangka itu adalah hari terakhirnya hidup di dunia.
Pada hari itu, ia diajak pergi oleh perempuan inisial N yang tak lain adalah menantunya alias istri dari putranya. Sang menantu yang menyetir mobil, M duduk di sebelahnya.
Saat perjalanan dari Indogrosir menuju Pasar Sentral Kota tepatnya di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari Sulawesi Utara, tiba-tiba mobil yang membawa mereka diserang oleh seorang pria.
Pria itu datang bak seorang begal yang hendak merampok. Ia kemudian menyerang sang mertua, menujahnya dengan 9 tusukan.
Akibat luka yang parah dan jumlah tusukan yang banyak, korban M yang bersimbah darah akhirnya meninggal dunia.
Guna menjalankan peran sebagai menantu yang baik, tentu saja saat kejadian ini N harus bisa berlagak seolah-olah ikut sedih.
Lalu beredarlah sebuah video yang memperlihatkan N menangis histeris sejadi-jadinya di sebuah ruangan yang ada tirai yang diduga di rumah sakit.
Dengan posisi rambut dikuncir, baju pink rok polkadot hitam, N di video itu terlihat menyekat air matanya dengan posisi terduduk di kursi dan tak berhenti meratap dengan suara bergetar.
Di depannya, ada seorang pria yang juga menangis kencang sampai terbaring di lantai.
Dan rupanya, belakangan baru ketahuan, ternyata semua adalah air mata palsu.
Adalah Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko yang menjelaskan, bahwa otak dari pembunuhan tersebut adalah menantu korban sendiri.
“Menantunya sendiri yang merencanakan pembunuhan,” ujar Kombes Pol Aris kepada wartawan.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan penyelidikan, Polresta Kendari akhirnya berhasil mengungkap kasus ini pada Selasa (16/4/2024) tepatnya 9 hari setelah hari kematian korban M.
Benci Mertua Sering Ribut dengan Suami
Sebagai menantu, bukan tanpa alasan N tega menjadi dalang pembunuhan mertuanya.
Ternyata selama ini, N memiliki hubungan tidak harmonis dengan keluarga suaminya, termasuk dengan mertuanya.
N juga acapkali bertengkar dengan suaminya IR. Hal ini diakui sendiri oleh IR saat berada di kantor polisi.
IR mengungkapkan jika sang istri tidak menyukai sang ibu yang menjadi korban pembunuhan berencana hingga meninggal dunia dengan sembilan tusukan.
“Sering bertengkar, bukan sering, tapi tiap kali saya dan istriku itu (bertengkar),” ujar IR.
Pertengkaran acap kali terjadi karena N sangat murka jika ia menjalin komunikasi dengan keluarganya.
Minta Teman Pria Pura-pura Jadi Begal
N yang selalu bertengkar dengan suami dan diduga tak menyukai keluarga suaminya, kemudian membuat rencana besar menghabisi mertuanya.
Ia kemudian meminta bantuan teman prianya inisial CM untuk bisa menjadi eksekutor pembunuhan.
N pula yang merencanakan dan mengatur strategi, hingga menggiring ibu mertua agar mau pergi satu mobil dengannya di hari naas itu.
N juga membayar CM untuk menghabisi nyawa mertuanya dengan nilai jutaan rupiah.
Uang pun dibayar N sebelum CM melakukan aksi, nilai yang dibayar tahap pertama itu adalah Rp1,5 Juta.
"Fakta peristiwa, ND (menantu) korban, telah merencanakan dan membayar seorang laki-laki (MF alias CMG) untuk pembunuhan terhadap korban," ujar Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi, Selasa (16/4/2024).
Apa hubungan N dan CM? kepada polisi N mengaku hanya berteman biasa. Namun penyidik masih akan terus melakukan pengembangan selanjutnya. (*)
Berakhirnya Air Mata Palsu Menantu yang Bilang Mertua Tewas Dibegal Rupanya Dia Otak Segalanya
Rabu 17-04-2024,14:43 WIB
Editor : Dona Piscesika
Kategori :