JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Dokter muda alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (FK Unja), dr Dwi Fatimah Yen (29) tewas setelah mobil yang dikendarainya kecelakaan pada Jumat (29/3/2024), sekitar pukul 23.50 WIB.
Erwin, salah satu keluarga dr Dwi Fatimahyen mengatakan, kecelakaan yang dialami korban terjadi setelah sebelumnya korban panik diteriaki maling dan dikejar oleh warga.
Tak hanya dikejar warga, korban kata Erwin juga ikut dikejar polisi yang membuat korban semakin panik lalu menancap gas kendaraannya hingga kemudian kecelakaan.
Sempat Nelpon Ayah Ngaku Dibuntuti
Masih menurut Erwin, di malam naas itu, korban memang sedang ada kegiatan di luar sedang berkeliling mencari ruko yang akan dijadikan klinik kecantikan.
Ia pamit dengan kedua orangtuanya H Pasiman dan Nani untuk pergi ke rumah teman sambil mencari lokasi ruko.
Ia berangkat dari rumah orangtuanya di Kelurahan Pasir Panjang, kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, mengendarai mobil Daihatsu Ayla berwarna hitam.
Setelah lama berkeliling kemudian korban merasa dibuntuti oleh beberapa orang hingga sampai di perumahan Pondok Cipta sekitar SPN Polda Jambi, Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi
Karena cemas, kemudian korban menelpon ayahnya dan mengabarkan bahwa ada beberapa orang mengikutinya.
Mendengar itu kemudian sang ayah meminta korban segera menjauh.
Diduga karena cemas kemudian korban menaikkan kecepatan mobilnya, kata Erwin.
Saat tancap gas itulah kemudian korban diteriaki maling oleh beberapa orang dan warga lain.
Polisi Ikut Mengejar
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Bram mengatakan, kendaraan yang dikendarai korban malam itu melewati pos penyekatan polisi.
Melihat warga mengejar sambil berteriak maling, polisi kemudian bertindak, apalagi mobil itu memang terlihat ngebut dengan kecepatan tinggi, takut itu akan mencelakai warga dan pengendara lainnya.
Kemudian polisi melakukan pengejaran sambil menghidupkan sirine.
Karena tak juga berhenti, kemudian polisi menghidupkan toa dan memberi peringatan agar sopir yang membawa mobil mau berhenti. Namun tak juga berhenti.
BACA JUGA:Kemaluan Rian Dipotong Lisa Tanpa Sisa, Ini Kronologinya Hingga Dirujuk ke Jambi
Kemudian polisi mengeluarkan tembakan peringatan agar mobil stop tapi tak juga stop, malah terus melaju kencang ke arah Kota Jambi.
Hingga kemudian saat tiba di Desa Sekernan, mobil jadi tak terkendali, saat menghindari kendaraan lain, terjadilah kecelakaan, mobil menabrak rumah warga.
Malam naas itu, pintu mobil di bagian sopir sempat tak bisa dibuka, lalu dilakukan evakuasi dari pintu sebelah kiri, korban kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia di rumah sakit.
Petugas kepolisian kata Wahyu malam itu sudah bertindak sesuai kewenangannya, memberhentikan kendaraan yang berkecepatan tinggi apalagi kendaraan tersebut sebelumnya dicurigai setelah dikejar warga sambil diteriaki maling.
BACA JUGA:Setahun ‘Dikuras’ Pembunuh Anak Sendiri, Dibilang Lulus TNI Padahal Sudah Meninggal Dunia
Keluarga Minta Pelaku Teriak Maling Ditangkap
Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta polisi bisa membantu menuntaskan kasus ini dengan menindak dan menghukum pihak yang telah berteriak maling terhadap korban malam itu dan telah memprovokasi keadaan jadi tak terkendali dan berujung kematian.
Terkait beredar pemberitaaan yang menyebut kendaraan yang dibawa korban dibilang maling, pihak keluarga juga tak terima, karena semua tuduhan itu tidak berdasar tanpa ada bukti.
BACA JUGA:41 Tahun Lalu Jokowi Sudah Pernah ke Kerinci
Mobil yang dibawa korban jelas bukan mobil curian karena itu miliknya ada dokumen lengkap.
Keluarga juga membantah isu yang menyebut korban baru saja melakukan tabrak lari.
Pihak keluarga meminta nama almarhum kembali dipulihkan nama baiknya dan pihak yang telah menjadi penyebab kematian korban segera ditangkap. (*)