JAMBIEKSPRES.CO.ID- Segmen ketiga debat Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) membawa Anies Baswedan (Capres Nomor Urut 1) ke panggung, dimana ia dihadapkan pada pertanyaan kritis mengenai kesejahteraan guru dan dosen yang dinilai masih minim, meskipun anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam tanggapannya, Anies menyoroti peran penting tenaga pendidik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ia menegaskan bahwa untuk mencapai kualitas pendidikan yang optimal, kesejahteraan guru dan dosen harus menjadi perhatian utama.
"Pendidik menjadi kuncinya. Kesejahteraan pendidik harus diperhatikan agar dia bisa konsentrasi mendidik anak-anak kita. Prinsip itu harus dipegang oleh seluruh penanggung jawab kebijakan di seluruh Indonesia," ujar Anies dengan tegas.
Menurut Anies, tanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan pendidik menjadi landasan bagi keberhasilan sistem pendidikan. Ia menekankan bahwa prinsip ini menjadi dasar untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti status guru honorer yang belum diangkat menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan jumlah guru yang belum tersertifikasi.
"Apakah tenaga pendidikan di tempat Anda bertanggung jawab sudah mendapatkan penghasilan yang adil, penghasilan yang setara?" Anies mengajukan pertanyaan ini sebagai refleksi atas kesejahteraan para pendidik di berbagai daerah. Ia menyampaikan bahwa puluhan ribu guru honorer yang belum diangkat dan 1,6 juta guru yang belum tersertifikasi dapat diatasi dengan menerapkan prinsip tanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan pendidik.
Anies Baswedan menegaskan komitmennya untuk menjadikan kesejahteraan tenaga pendidik sebagai prioritas utama, menggerakkan perubahan positif dalam dunia pendidikan, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia. (*)