JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kapal tongkang batu bara Sejahtera 1415 menabrak tiang pelabuhan atau dolphin milik PT Pelindo Regional 2 Jambi.
Dolphin ini berlokasi di kawasan Pelabuhan Petikemas Talang Duku, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, pada Senin (15/1) pagi kemarin.
Kapal Tongkang batubara yang tabrak dolphin atau tiang Pelabuhan milik PT Pelindo Regional 2 Jambi ini ditarik oleh Kapal Tugboat Hutama Mandiri 03.
General Manajer PT Pelindo Regional 2 Jambi, Ahmad Fahmi menyampaikan, bahwa dirinya kurang mengetahui secara pasti bagaimana kronologis kejadian itu.
"Kalau kronologis kami tidak tahu persis, kalau masalah kronologisnya nanti akan dijelaskan oleh pihak KSOP-nya," sebutnya, Selasa (16/1).
Akan tetapi, kata Ahmad Fahmi, apabila seandainya asetnya ditabrak oleh Kapal Tongkang batu bara, maka pihaknya akan meminta pertanggungjawaban dari pemilik kapal tersebut.
"Karena yang ditabrak inikan aset negara, dan kami lihat dengan mata telanjang untuk sementara ini belum melihat kerusakan yang signifikan," ujarnya.
Akan tetapi, disebutkan Ahmad Fahmi, pihaknya masih berupaya untuk melakukan penyelaman ke dolphin atau tiang itu. Karena dikhawatirkan ada fasilitas yang mungkin belum diperbaiki.
"Dan itu nanti akan kita kembalikan atau meminta pertanggungjawaban ke pemilik tongkang. Karena kalau kita berpikir, yang namanya dolphin itu ibarat rumah kita yang sudah kita bangun di tempat yang benar tiba-tiba ditabrak oleh mobil yang dikatakan lah remnya blong, maka dari itu kita perlu meminta pertanggungjawaban," ungkapnya.
Bukan hanya dolphin atau tiang saja yang ditabrak oleh Kapal Tongkang batubara, akan tetapi ada tiga kapal yang ditabrak yaitu Kapal Layar, Kapal Tongkang, dan Kapal Tongkang Semen.
"Setelah menabrak dolphin atau tiang, kapal tongkang batubara itu menabrak kapal yang sedang bersandar yaitu Kapal Layar, Kapal Tongkang dan Kapal Tongkang Semen," jelas Ahmad Fahmi.
Pada intinya pihak PT Pelindo Regional 2 Jambi berupaya untuk melakukan pembicaraan kepada pemilik Kapal Tongkang untuk mendudukkan masalahnya dan meminta pertanggungjawaban dari pemilik Kapal Tongkang.
"Kemarin itu sudah dikumpulkan di KSOP. Secara umum ada komitmen baik dari pemilik kapal untuk bisa mempertanggungjawabkan musibah yang terjadi pada mereka," terangnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya belum bisa menentukan berapa kerugian yang dialami. Menurutnya, pihaknya akan mengukur terlebih dahulu.
"Itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan pada bagian khsusus di dolphin kami. Apabila seandainya kerugian itu terjadi, akan kita bicarakan dengan pemilik kapal," ungkapnya.