JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Banjir masih menggenangi beberapa daerah di Provinsi Jambi. Seperti di Kerinci yang masih berstatus tanggap darurat bencana banjir dan Sungai Penuh.
Kemudian Tebo dan Batanghari juga tertimpa bencana serupa.
Imbasnya mulai terasa di berbagai sektor. Di Tebo misalnya, 17 sekolah terpaksa diliburkan untuk sementara.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pj Bupati Tebo, Aspan saat dikonfirmasi Selasa (9/1) kemarin. Dirinya mengatakan bahwa 3 kecamatan di Kabupaten Tebo mulai surut seperti di VII Koto, VII Koto Ilir dan Tebo Ulu. Sedangkan 6 kecamatan lainnya seperti Tengah Ilir, Tebo Ilir, Tebo Tengah, Serai Serumpun, Sumay dan Muaro Tabir malah terus meningkat.
"Sebagian memang sudah mulai surut, namun dibeberapa kecamatan malah terus meningkat," ujar Aspan.
Pihaknya bersama TNI-Polri terus melakukan penganan terutama memberikan bantuan sembako, kesehatan dan evakuasi warga khusus disabilitas yang menjadi fokus utama, "Kita terus berupaya untuk menyediakan sembako dan layanan kesehatan bagi warga yang terdampak, sekaligus melakukan evakuasi bagi warga khususnya yang menjadi fokus kita ialah warga yang lansia dan disabilitas." ungkap Aspan.
Walaupun 3 kecamatan sudah mulai surut kata Aspan, namun 6 kecamatan lainnya mengalami peningkatan.
‘’Makanya saat ini, 16 Sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA kita liburkan," kata Aspan.
Untuk itu kata Aspan pihaknya bersama TNI Polri terus bersiaga dengan mendirikan beberapa posko di setiap lokasi banjir. "Posko selalu siaga, kita bersama TNI Polri terus bersiaga penuh dalam memberikan pelayanan terhadap warga," ucap Aspan
Terkait bantuan sembako, Aspan mengatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan sembako tahap pertama untuk setiap desa yang terdampak. Saat ini pihaknya terus berupaya untuk memberikan bantuan bagi warga yang mulai terkena dengan meningkatnya kondisi banjir di 6 kecamatan lainnya.
Dari data BPBD Tebo, dari 6 kecamatan, terdapat 67 desa/kelurahan terdampak banjir dengan jumlah korban 14.150 jiwa yang saat ini masih merasakan musibah banjir yang terus meningkat.
Di Batanghari, banjir yang melanda Kabupaten Batangharii dalam beberapa pekan kini sudah mulai berdampak terhadap aktivitas belajar mengajar di Sekolah. Seperti yang dilaporkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, dimana total Sekolah yang terdampak banjir saat ini mencapai 46 sekolah, Selasa (09/01).
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari Naswin mengatakan, terhitung hingga 09 Januari 2024, potensi air sungai Batanghari masih saja terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan hal tersebut, juga sudah mulai berdampak terhadap dunia pendidikan.
“Dari data yang masuk, dari Delapan Kecamatan yang ada, sudah ada 46 Sekolah yang tersebar di tujuh Kecamatan dilaporkan terdampak banjir. Baik di tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama,” katanya.
Dijelaskan Naswin, tujuh Kecamatan terdiri dari, Kecamatan Batin 24 dengan total sekolah yang terdamlak sebanyak lima sekolah, di Maro Sebo Ulu ada sebanyak 14 Sekolah, di Mersam ada enam Sekolah, Muara Tembesi ada delapan Sekolah, Maro Sebo Ilir ada tiga sekolah, Pemayung ada empat sekolah dan Muara Bulian ada enam sekolah.