JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO,ID - Progres Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Bayung Lencir- Tempino (Baleno) Seksi 3 yang melintasi Jambi makin tampak wujud. Setidaknya pada akhir tahun 2023 lalu sudah sekitar 50 persen pekerjaan dilakukan.
Dari jumlah itu sudah dilakukan berbagai pekerjaan seperti penanganan tiang pancang bahkan sudah ada titik jalan yang dirigid.
Kepala Satker Jalan Bebas Hambatan Jambi Benny Cristiawan mengatakan, untuk tiang pancang sudah tertancap sebanyak ribuan di lahan jalan tol.
"Total sudah 2.800-an yang terpancang. Letaknya merata di jumlah jalan tol Jambi Baleno Seksi 3 ini seluas 15,47 Kilometer," ucap Benny kepada Jambi Ekspres (2/1).
Selain itu, sudah mulai dilakukan pembangunan di exit tol Tempino. Dimana pekerjaan saat ini berada pada tahapan pekerjaan pembetonan.
"Untuk jalan akses juga mulai dibangun, saat ini juga sudah mulai beton kurus (lean concrete). Total semua pekerjaan termasuk exit tol itu satu kesatuan tak bisa dipisah, saat ini pekerjaan sudah sesuai target di 2023 yakni 50 persen," ucap Benny.
Ia mengakui juga sudah dilakukan pelantaian atau pembangunan jalan rigid sepanjang 2 kilometer di ruas tol awal Jambi ini.
"Kalau jalan beton/rigid kita ada spot- spotnya, ada di sta awal dan sta mendekati akhir," sebut Benny.
Adapun progres JTTS yang melintasi Jambi bertahap mulai rampung. Selain pembangunan fisik di ruas Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 yang ditargetkan selesai pertengahan tahun 2024, lahan lanjutannya di Ness hingga Tanjung Jabung Barat-pun dalam tahap perampungan pembayaran.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Ibnu Kurniawan. Menurutnya saat ini semua tengah berprogres. Dimana yang terdekat sedang dilakukan pekerjaan fisik di 15,47 Kilometer ruas Bayunglincir-Tempino. "Progres pekerjaannya pemancangan, perkerasan rigid beton, overpass dan pekerjaan tanah, dan ditargetkan 50 persen hingga akhir tahun," ungkapnya kepada Jambi Ekspres.
Sementara setelah lahan itu, direncanakan akan dilanjutkan dengan pekerjaan jalan tol hingga Ness atau Pijoan. Adapun proses ruas itu, dari laporan PPK lahan terkait sedang dalam tahap penyiapan.
"Untuk lahan pada tahap selanjutnya yang terkena untuk mainroad ada 3 desa. 2 Desa sudah dilakukan pembayaran dan tinggal 1 desa lagi yang akan segera dilaksanakan Uang Ganti Rugi (UGK) di akhir bulan ini," sampai Ibnu.
Sedangkan untuk ruas lainnya pada Jambi-Batas Rengat juga sedang berprogres. Dari keterangan PPK lahan Jambi-Rengat ini, kata Ibnu, untuk progres penyelesaian sudah di tahap musyawarah. Ada beberapa yang tinggal menunggu pengumuman hasil identifikasi dan inventarisasi dan ada 3 desa yang sudah dilakukan UGK.
Namun, Ia mengakui masih terdapat kendala di ruas yang mayoritas terletak di Tanjung Jabung Barat ini dibanding ruas lainnya.