"Terkait permasalahan terhambatnya pendanaan untuk pembebasan tanah karena dana dibintang (diblokir) oleh LMAN dan adanya lahan tanah milik Kehutanan sepanjang kurang lebih 28 kilometer yang terkena jalan tol," katanya.
Namun pihaknya tetap melakukan percepatan agar tol Jambi segera tersambung. "Insya Allah (ruas tol Jambi-Batas Rengat,red) akan dikerjakan juga sesuai hasil rapat terbatas pemerintah komitmen akan dilaksanakan sampai perbatasan Jambi dengan Riau," katanya.
Dengan kata lain, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) akan berakhir di Provinsi Jambi.
“Sesuai hasil Ratas bersama Presiden RI bahwa Jalan Tol Trans Sumatera itu berhenti di Provinsi Jambi,” katanya.
Di Provinsi Jambi, jelas Ibnu, tepatnya berakhir di Merlung, Kabupaten Tanjab Barat. Dengan total ruas jalan bebas hambatan Trans Sumatera tersebut dimulai dari Tempino-Simpang Ness-Merlung-Batas Jambi.
“Tapi kita laksanakan itu hanya sampai di Merlung. Jadi perlu diingat ya, kita mau bikin jalan tol itu sama dengan point to point. Maksudnya dari interchanges ke interchanges atau dari pintu masuk ke pintu keluar. Nantinya yang mau dikerjakan adalah pintu keluar ada di Merlung,” ungkapnya.
Trase jalan tol tersebut akan terbagi beberapa paket dengan skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
“Nanti dibagi 4 paket. Dari Tempino-Simpang Ness lalu ke Merlung. Untuk Tempino-Simpang Ness dengan skema KPBU. Penugasannya bersama Hutama Karya (HK),” pungkasnya. (*)