KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Hujan lebat yang terus terjadi di Kerinci dan Sungai Penuh dalam beberapa hari ini membuat banjir semakin parah. Sudah ribuan rumah warga yang terendam. Di beberapa wilayah ketinggian air mencapai 1 meter.
Bahkan ada warga Sungai Penuh yang terperangkap di dalam rumah, karena ketinggian air. Sehingga membutuhkan evakuasi cepat.
Informasi diperoleh ada 5 orang warga Sungai Penuh yang berada di Cafe Elegan dekat Tanah Kampung terperangkap tak bisa keluar. Mereka terjebak banjir.
"Ada 5 orang terjebak di cafe elegan dekat Tanah Kampung. Mereka terjebak banjir, tidak bisa keluar, butuh bantuan, " kata Eni warga Sungai Penuh, Senin (1/1/2024)
Bagian Humas Polres Endriadi juga membenarkan setelah komunikasi langsung dengan Wawan Elegan membenarkan hal tersebut. Namun kondisi 5 warga yang terjebak banjir tersebut dalam kondisi aman. Polres Kerinci juga akan membantu evakuasi.
"Untuk sementara kondisinya aman di dalam rumah ada 5 orang, namun kita akan menurunkan tim untuk melakukan evakuasi," ujarnya.
Selain itu sejumlah Desa di Kecamatan Hamparang Rawang, Kecamatan Tanah Kampung sebagian warga terpaksa mengungsi, karena rumah sudah tak bisa ditempati.
"Rumah kami terendam. Kami malam pindah ke rumah keluarga untuk tidur, banyak juga warga tidur di pos ronda," kata Arial warga Desa Tanjung Kecamatan Hamparang Rawang.
Sedangkan di Kerinci paling parah banjir di Kecamatan Depati Tujuh, serta Semurup hampir semua rumah di kecamatan ini terendam banjir. Akses jalan seperti sungai, warga tak bisa ke mana-mana.
"Sudah lebih tiga hari rumah kami terendam. Untuk pergi belanja kebutuhan sehari-hari saja susah, jalan terendam banjir. Hanya yang pakai perahu yang bisa lewat," kata Agus warga Kubang.
Kepala BPBD Kerinci Dedi Andrizal mengatakan banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah ada. Sudah ribuan rumah yang terendam. seperti di Kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Air Hangat, Air Hangat Timur, Siulak hingga Kecamatan Gunung Kerinci.
Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di Kerinci. Informasi yang diperoleh dari BPBD setidaknya ada 5 titik longsor. Di antaranya di jalan Siulak Deras menuju Kayu Aro, akses transportasi nyaris lumpuh. Tanah dan bebatuan serta pohon menimbun jalan di Siulak Deras. Hingga pemerintah daerah menurunkan alat berat.
"Ada alat berat diturunkan bantu membersihkan titik longsor di jalan nasional itu," ujarnya.
Selain itu jalan dari Debai menuju sungai penuh dan jalan Jembatan Layang Tanah Kampung menuju Sungai Penuh nyaris lumpuh total karena tingginya permukaan air. Hanya beberapa kendaraan yang bisa melewatinya, itupun banyak mesin kendaraan yang mogok di tengah banjir. Akibat akses jalan utama bagi warga tersebut banjir, banyak yang putar balik. Bahkan ada yang mau ke Sungai Penuh lewat jalan Sanggarang Agung. Terutama warga dari Kecamatan Tanco, Setinjau Laut dan Kecamatan Danau Kerinci.
Pj Bupati Kerinci, Asraf langsung meninjau beberapa lokasi terparah. Menelusuri rumah warga yang terdampak banjir. Asraf di dampingi Kalak BPBD Kerinci, Dinas Sosial, Camat, dan Kepala Desa setempat.