JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Menyikapi terjadinya antrean panjang solar di SPBU di Kota Jambi sejak beberapa bulan belakangan ini, Komisi II DPRD Kota Jambi memanggil pihak Pertamina, perwakilan SPBU dan Hiswana Migas Jambi.
Rapat dengar pendapat (RDP) terkait hak tersebut berlangsung di ruang rapat Komisi II DPRD Kota Jambi, pada pukul 14.00 Wib, Jumat (7/12/2023).
Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun mengaku, sangat menyayangkan potret antrean solar yang terjadi di SPBU Kota Jambi.
"Masalah antrean di SPBU ini tidak pernah selesai," kata Junedi, dalam RDP, Jumat (7/12).
Lanjut Juneidi, mobil tampak antre sejak malam hari untuk mendapatkan minyak bersubsidi. Dalam hal ini jenis solar.
"Di lapangan kami lihat bahwa, mobil yang antre ini banyak tidak layak isi BBM subsusidi itu. Penyaluran BBM tidak tepat sasaran," jelasnya.
Menyikapi itu, pihak SBM Pertamina Jambi, Ainul Habibi menjelaskan, realisasi pendistribusian BBM jenis solar per November lalu sudah melebih batas kuota yang ditetapkan BPH.
"Seharusnya 83 ribu KL, tapi kondisi saat ini sudah over 7 persen. Mengacu kuota, minggu pertama Desember seharusnya solar sudah habis," katanya.
Akan tetapi, lantaran adanya kebutuhan BBM maka dari itu, pihaknya kembali menyalurkan BBM dengan proporsi yang logis.
"Kalau melihat per tahun, tahun 2023 ini jumlah kuotanya turun sekitar 24 persen dibandingkan tahun 2022 lalu," ungkapnya.
Lanjutnya, mulai 15 Desember 2023, seyogyanya pendistribusian BBM jenis solar bersubsidi sebenarnya hanya difokuskan kepada kendaraan penumpang.
"Terkait itu, antisipasi sudah memastikan kondisi stok tersedia di seluruh SPBU. Kami juga sudah koordinasi, lakukan pengaturan antrean, jangan sampai menutup konsumen selain bio solar," terangnya.
Ditambahkan SBM Pertamina lainnya, Didi menyebutkan bahwa, dalam penanganan penyaluran BBM bersubsidi pihaknya juga sudah bekerjasama dengan kepolisian.
"Sudah ada 2.100 nopol lebih yang diblokir. Ini (antrean, red) juga disebabkan karena demand yang memang naik jelang momen-momen hari besar," jelasnya. (hfz)