JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Tanoto Foundation mengadakan workshop “Kelas Inspirasi Lintas Penggerak” (KIARA), Kamis (9/11).
Ini merupakan Forum Multipihak untuk Kebijakan Pendidikan di Indonesia : Policy Forum on Education (PFoE).
KIARA merupakan forum di tingkat daerah yang mempertemukan para penggerak, pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan.
Pada Forum ini peserta dapat berbagi pengalaman inspiratif, memantik kolaborasi dan menghasilkan resolusi daerah terkait peluang dan tantangan pendidikan.
KIARA digelar di lima wilayah implementasi program Tanoto Foundation yakni di Medan - Sumatra Utara, Pekanbaru - Riau, Semarang - Jawa Tengah, Balikpapan - Kalimantan Timur dan Jambi.
Kelas ini diikuti oleh peserta multipihak yang terdiri dari Guru dan Fasilitator Daerah (Fasda) Pembelajaran, dosen, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, pengawas, mahasiswa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah, pihak Universitas Jambi dan UIN STS Jambi, Ikatan Duta Bahasa Provinsi Jambi, Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Dinas Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana, Media Jambi Ekspres, Sokola Rimba, Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Jambi, dan Dinas Kesehatan.
Kegiatan yang menggunakan teknik fasilitasi Vibrant ini difasilitasi oleh Inspirasi Tanpa Batas (INSPIRIT) dan The Conversation Indonesia.
INSPIRIT telah dua dekade mengembangkan metode fasilitasi Vibrant yang meyakini bahwa setiap cerita inspirasi dan kekuatan dapat mendorong perubahan dunia yang lebih baik.
Sementara The Conversation Indonesia adalah bagian dari jaringan media internasional yang menghadirkan berita dan analisis independen dari akademisi dan komunitas peneliti, disalurkan langsung pada masyarakat.
Angginta Ayu, Partnership Lead Tanoto Foundation mengatakan langkah untuk pemperkuat advokasi kebijakan untuk pendidikan terus kami lakukan bersama dengan seluruh pemangku kepentingan baik ditingkat daerah maupun di tingkat pusat dan kami juga mengajak semua pihak dari sektor pemerintah maupun non pemerintah untuk bersatu padu berkonsolidasi mengawal kebijakan pendidikan dan implementasinya kedepan.
“Karena itu kami menginisiasi PFoE, sebuah forum kebijakan pendidikan multipihak yang diselenggarakan secara kolaboratif dengan tujuan untuk berbagi ide, pengalaman, pembelajaran dan praktik baik pendidikan sejak anak usia dini hingga ke pendidikan tinggi. Dan kami juga menjadikan forum ini untuk bertukar ide solusi bersama-sama memecahkan tantangan dunia pendidikan di Indonesia. Forum ini kami buat sebagai ruang formulasi komunikasi kebijakan di masa mendatang,” ujarnya.
Tema besar yang ingin di angkat dalam forum ini adalah pengembangan anak usia dini, pendidikan dasar, pengembangan kepemimpinan dan beasiswa untuk perguruan tinggi dan transformasi digital atau pemenfaatan teknologi dalam pendidikan.
Kegiatan dihadiri Karen Alexandria, Field Operation Lead, Putut Saputro, Govrel, Angginta Ayu, Partnership Lead, Medi Yusva, Provincial Coordinator, Asisten I Pemerintah Kabupaten Tebo, Dr. Sindi, Darmiyanto, M.E., Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Helfi Rahmawati Koordinator Prov Pendampingan Teknis PPS KP Turino Adi Irawan, M.Pd I, Ketua Ikatan Duta Bahasa Provinsi Jambi, dan tamu undangan lainnya. (uci/*)