JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kejadian demi kejadian terus berlangsung di Israel dan juga Gaza Palestina.
Pertama, Hamas pada Sabtu (7/10/2023) telah berhasil menyerang 5.000 roket ke wilayah Israel bagian Selatan dan sukses menyusupkan pasukan bersenjatanya ke Israel dari jalur darat dan juga jalur laut.
Kedua, Israel telah menyatakan perang terhadap kelompok bersenjata Hamas lalu dengan bebas menyerbu wilayah Gaza, membombardir banyak senjata ke arah Gaza.
Israel pun kemudian memberi nama perang ini sebagai Operasi Pedang Besi. Bukan pedang sungguhan, senjata besi yang diturunkan Israel adalah pesawat-pesawat tempur dengan senjata penghancurnya.
Perang Pedang Besi ini benar-benar dimanfaatkan Israel untuk menghancurkan wilayah Gaza sebagai tempat tinggal kelompok Hamas Palestina.
Perhatikan saja, dampak kehancuran yang ditimbulkan oleh Operasi Pedang Besi Israel ini benar-benar mengerikan.
Data yang dipaparkan pihan Palestina, melalui The New Arab, ada1.000 masjid hancur lebur, 13 bangunan tinggi yang berisi 159 unit hunian juga hancur, kemudian 1.210 unit rumah rusak dan 36 rumah berkeping-keping tak lagi bisa dihuni.
Dampak lainnya, menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), 123.000 warga Gaza telah mengungsi.
Terkait korban nyawa, jangan ditanya lagi, per Selasa (10/10/2023), total korban tewas telah 1.500 nyawa.
Kata Kementerian Kesehatan Palestina, warganya yang meninggal telah mencapai 560 orang sementara yang luka-luka 2.600 orang.
Versi Israel, korban tewas di negara itu telah mencapai 900 orang dan yang terluka telah mencapai 3.700.
Terbaru, Israel juga telah memutus pasokan air ke Gaza, memutus arus listrik dan juga telah memutus pasokan BBM dan juga pasokan makanan ke Gaza.
Lantas, kapan Operasi Pedang Besi ini berhenti dilaksanakan Israel?. Pemerintah Israel mengatakan bahwa pihaknya akan terus berperang menjalankan Operasi Pedang Besi ini sampai akhirnya nanti pasukan Hamas bisa dilumpuhkan dan diusir keluar dari Gaza.
Terbaru, salah satu pemimpin Hamas telah pula gugur akibat serangan pesawat tempur Israel pada Minggu (8/10).
Pemimpin Hamas itu bernama Ayman Younis, memang bukan pemimpin tertinggi Hamas, namun Ayman Younis adalah jajaran pimpinan yang disegani dan berpengaruh di kelompok Hamas.
Saat itu, selama dua hari dua malam sejak Sabtu (7/10) malam hingga Minggu (8/10) dini hari, jet tempur Israel membabi buta menyerang ke banyak titik di jalur Gaza.
Tak terkecuali rumah pemimpin Hamas Ayman Younis. Bangunan rumahnya benar-benar hancur lebur dihujam senjata dari udara milik Israel.
Saat kejadian, di dalam rumah itu, Younis tak sendiri, juga ikut menjadi korban yaitu anggota kelurganya.
Pada hari Minggu (8/10), ketika tim Kementerian Kesehatan Palestina dan petugas dan LSM setempat membersihkan reruntuhan, ditemukan sosok jenazah Younis.
Sementara itu, Israel tanpa ada rasa takut, menyatakan akan terus berperang dan bertempur di wilayah Gaza, apapun caranya, termasuk dengan mengepung Gaza dari darat dan laut lalu menghancurkannya dari udara. (*)