“GeoSMART bukanlah satu-satunya cara kami mengembangkan teknologi sistem peringatan dini. Kami juga melakukan pemutakhiran peta rawan kebakaran lahan, sistem peringkat bahaya kebakaran atau fire danger rating system, serta deteksi taktis kejadian kebakaran lahan melalui patroli rutin, pantauan menara api, dan teknologi CCTV deteksi kebakaran lahan,” jelas Supriyanto.
Ia juga menjelaskan, pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas petugas belum cukup untuk mengantisipasi karhutla jika tidak dibarengi dengan fasilitas yang memadai. Menurutnya, Sinar Mas Agribusiness and Food terus melengkapi sarana dan prasarana pencegahan karhutla. Hingga saat ini perusahaan memiliki 172 embung air, 163 menara api, 176 kendaraan angkut personel, 269 kendaraan patroli, 115 truk pemadan kebakaran, 307 pompa jinjing, dan 141 pompa induk.
“Berdasarkan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, pihak perusahaan juga diwajibkan berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di sekitar wilayah operasionalnya. Oleh karena itu kami selalu siap berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan area bebas karhutla,” tandas Supriyanto. (*)