MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Di Kabupaten Tanjabtim buah jernang masih terdengar asing di kalangan petani. Memang masih dapat dihitung petani yang membudidayakan komoditi satu ini, karena buah Jernang merupakan komoditi asli dari daerah Aceh.
Namun, beberapa petani di Kabupaten Tanjabtim sudah mulai membudidayakan buah jernang atau buah rotan ini, karena sangat menjanjikan bagi ekonomi petani. Seperti yang dilakukan oleh Pangabean, seorang petani jernang di Kecamatan Muara Sabak Barat.
Dia menjelaskan, bahwa buah jernang banyak manfaatnya, selain untuk pewarna tekstil, buah yang memiliki duri di pohonnya ini bisa juga digunakan untuk bahan baku obat-obatan dan kosmetik. Makanya buah jernang sangat menjanjikan, terlebih harga jualnya yang mahal.
"Nantinya kalau sudah diolah, jernang ini bisa menjadi obat-obatan, kosmetik, dan juga pewarna tekstil," jelasnya.
Untuk harga buah jernang ini sendiri bisa mencapai dari Rp 200 ribu - Rp. 250 ribu per Kg. Jadi ada tingkatannya juga, seperti buah jernang gradon bold itu harganya mencapai Rp. 250 ribu per Kg.
"Untuk perawatannya juga tidak terlalu sulit seperti sawit. Dan juga tidak terlalu sulit didapatkan," terangnya.
Menurut Panggabean, bahwa dirinya telah memulai usaha budidaya jernang ini sejak tahun 2020. Dan harapannya buah jernang bisa lebih dilirik karena memiliki nilai komoditas ekonomi yang lumayan tinggi dan cukup menjanjikan.
"Saya pun berharap kepada Pemkab Tanjabtim agar dapat memberikan dukungan terhadap budidaya jernang ini," harapnya.(lan)