SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Di tengah semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sari Aditya Loka (SAL) melakukan Gerakan Tanam Cepat Panen Tanaman Cabai yang mengubah wajah pertanian di Kabupaten Sarolangun.
Gerakan tanam cepat panen cabai tersebut dilaksanakan di Kebun Suluh Rimbo wilayah Air Panas Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
Gerakan tanam cepat panen cabai merupakan salah satu bentuk program pengendalian inflasi di Kabupaten Sarolangun yang mana upaya ini menggandeng peran petani dan swasta. Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengharapkan dengan pola penanaman yang tepat akan menghasilkan produksi cabai yang optimal, sehingga akan menguatkan ketahanan pangan daerah serta menekan laju inflasi akibat kelangkaan.
Kebun Suluh Rimbo yang menjadi lokasi program tersebut merupakan pusat pembelajaran pertanian bagi Orang Rimba diinisasi oleh PT SAL sejak 2018. Suluh Rimbo menjadi upaya PT SAL dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan warga SAD--
Kebun Suluh Rimbo yang menjadi lokasi program tersebut merupakan pusat pembelajaran pertanian bagi Orang Rimba diinisasi oleh PT SAL sejak 2018.
Suluh Rimbo menjadi upaya PT SAL dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan warga SAD. Kebun ini berlokasi di Desa Bukit Suban dan hingga saat ini menjadi ruang belajar bagi masyarakat SAD untuk bercocok tanam. Pada awalnya Suluh Rimbo berfokus pada pengembangan tanaman pangan seperti umbi-umbian.
Namun seiring berjalannya waktu mengalami perubahan dalam pola tanamannya, hal tersebut dilakukan agar meningkatkan semangat dan minat warga SAD dalam bercocok tanam.
Selain menanam cabai dan jagung serentak, terdapat juga kegiatan pemberian Jaminan Hidup (JADUP) yang rutin diberikan oleh PT. SAL setiap bulannya kepada 331 kepala keluarga warga SAD.--
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr Ir Bachril Bakri, M.App, PJ Bupati Sarolangun, Ir Dedi Hendri, M.Si, Kadis TPHP, Asisten 1, Danramil, Kapolsek Air Hitam, Herjoni Edison, Camat Air Hitam, Kepala Desa Bukit Suban, Tokoh masyarakat Desa maupun SAD, perwakilan dari PT SAL 1, dan Kelompok Tani Rimba Tani dari warga SAD.
Dalam kesempatan ini, Slamet Riyadi, Asisten CSR PT. SAL, menyampaikan bahwa sejak tahun 2021 hingga 2022 tanamanan yang dibudidaya sudah berfokus pada tanaman holtikultura yakni tanaman cabai, timun, kacang panjang, pare, kangkung, dan bayam. Hal ini dilakukan karena dari proses penanaman hingga pemanenan tidak memerlukan waktu yang lama, sehingga warga SAD dapat langsung memasarkan hasilnya ke pasar.
“Butuh proses yang sangat panjang dan tidak mudah dalam mengenalkan dan membina warga SAD untuk bercocok tanam, namun kami terus berupaya, berinovasi dan bersinergi bersama pemerintah desa maupun pihak terkait demi mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan bagi warga SAD,” ujar Slamet Riyadi.
Dalam lanjutannya Slamet juga menyampaikan bahwa saat ini kebun suluh rimbo ini sudah dikelola dengan sangat baik oleh kelompok tani yang bernama Rimba Tani, sehingga pengelolaannya akan lebih terstruktur dengan baik.
Herjoni Edison, Camat Air Hitam, dalam sambutannya juga menyampaikan terimakasih kepada PT SAL yang sudah bersinergi dan membantu pemerintah daerah dalam membina warga SAD demi mewujudkan kemandirian warga SAD yang berada di wilayah Kecamatan Air Hitam.
Dedi Hendri, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, mengatakan bahwa lahan Suluh Rimbo ini didedikasikan oleh PT SAL untuk SAD. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga SAD. Pemerintah daerah dan forum kemitraan sosial Suku Anak Dalam bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan khususnya warga SAD. Dinas pertanian akan men-support bibit, pupuk bahkan alat pertanian untuk kelompok tani rimba tani maupun kelompok tani yang lain yang dengan gigih bekerja untuk menahan laju inflasi dengan cara rutin menanam kebutuhan sayur dan tanaman pangan lainnya di wilayah Sarolangun,” ujar Dedi Hendri.
Dr Ir Bachril Bakri, M.App, PJ Bupati Sarolangun, berharap kegiatan ini dapat menjadi satu upaya mendorong pembangunan sosial SAD.