Sementara itu, pihak Jambi Businnes Center (JBC) melalui Mario Liberty Siregar menyatakan terkait keluhan masyarakat 6 RT akan dibuat kolam retensi di lahan BOT-nya.
Ia menyebut kolam retensi/embung itu dibuat berdasarkan permintaan dari masyarakat 6 RT.
“Kolam retensi ini belum dibuat karena ada proses dinding panahan tanah, dan kemarin (belum dibuat) karena lagi fokus di bangunan, kolam ini kami rencanakan secepat mungkin karena kita akan bikin proses perencanaan dulu , dan setelah selesai akan langsung dikerjakan,” ucap Mario.
Ditanya Jika masih terjadi banjir setelah buat kolam retensi ?, Mario menyatakan sepanjang ada permintaan pemerintah serta sepanjang menjadi tanggung jawabnya maka JBC akan mengerjakan. “Sebenarnya sebelum lahan JBC (dari jalan raya) itu sudah ada saluran, dan JBC sudah membuat saluran supaya air bisa melintas dan ukurannya cukup lebar juga,” katanya.
Ia mengklaim peta drainase JBC sudah disetujui oleh Pemkot, dan saluran itu sudah dibuatkan berdasarkan Amdal. Bahkan ia dengan yakin menyebut bangunan pusat bisnis Jambi itu tidak mengganggu aliran sungai ke arah pemukiman masyarakat. “Kami tak halangi jalur sungai, malah kami memperlancar alurnya, 6 meter kami buat dan itu bukan untuk JBC melainkan untuk aliran air arah sipin dan kambang,” pungkasnya. (aba)