Jambi Bussines Center Dibangun, Banjir Kian Parah

Rabu 16-08-2023,05:16 WIB
Reporter : Andri Brilliant Avolda
Editor : Setya Novanto

Warga 6 RT Sampaikan Keluhan JBC Bakal Bangun Kolam Retensi

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Permasalahan banjir yang kerap melanda 6 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Simpang IV Sipin harus segera diatasi. Diduga banjir akibat tak adanya sumber resapan air seiring dengan pembangunan Jambi Bussines Center.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi Rusdi menyampaikan warga RT di kelurahan menyampaikan aspirasi kepada dirinya untuk disampaikan pada Gubernur Jambi karena masyarakat tak tahan. Dimana telah dibuat surat kepada Gubernur Jambi.

“Bahkan sebelumnya saya juga sudah sampaikan kepada Gubernur, Sekda dan Dinas PUPR, kami minta Pemprov hadir disini masyarakat memerlukan kehadirannya,” sebut Rusdi (15/8).

Ia menceritakan, semenjak pembangunan JBC banjir menjadi tambah parah. Dimana setelah dua jam hujan lebat daerah itu selalu tergenang banjir.

“Sebelum pembangunan JBC tidak ada seperti ini, hujan sedikit langsung habis (surut). Karena dulu JBC daerah resapan air, dan dari jamtos lari airnya kesini semua, dan saat jamtos dibangun mulai penimbunan sehingga resapan air tak ada lagi , air akan mencari tempat terendah dan ini lokasi terendah,” jelasnya.

“Mumpung JBC belum siap, kami berharap kepada JBC bikin kolam retensi, supaya air sebelum masuk ke drainase masyarakat terlebih dahulu masuk ke resensi pembuangan mereka,” sambungnya.

Untuk solusi sementara dengan adanya acara pemerintah terkait pengendalian banjir di RT 9 pada Selasa (15/8) tak sekedar acara seremonial saja. “Kami butuh tindak lanjut , kerjanya sampai masyarakat tak kebanjiran lagi,” harapnya.

Disinggung terkait klaim JBC pembangunannya tak menyebabkan banjir, Rusdi menyatakan pengusaha seharusnya menerima keluhan warga yang merasakan langsung. “Masyarakat tak pernah menghalangi investasi tapi pihak investor harus memikirkan dampaknya, harus dipikirkan kiri kanan masyarakat yang bisa merusak barang elektronik karena banjir, untung saat ini belum ada yang meninggal seperti kejadian di Alam Barajo kota Jambi, jika ada mungkin masyarakat ramai-ramai demo ke JBC ini,” akunya.

“Makanya kami minta Pemprov dan Pemkot turun kesini sama-sama menyelesaikan ini , harus dibesarkan drainase dan lainnya,” akunya.

Yang penting, kata Dia, air dari tempat rendah tak tergenang lagi di RT yang terdampak ini, karena saat ini posisi JBC tingginya sudah 1 meter dari tanah warga, karena penimbunan, “JBC apapun bentuknya harus bertanggung jawab nanti akan kita cek juga Amdal mereka, karena harus dipikirkan dampak lingkungan,” sebutnya.

Ia mendengar terkait permintaan warga agar JBC membuat kolam retensi baru akan dibuat oleh pihak ketiga yang menempati lahan milik Pemprov Jambi itu.

Selain itu, juga akan dibuat kolam embung itu dibelakang RT 09 ada tanah pemerintah Kota dikerjasamakan. “Sebelum air menuju RT terdampak air harus masuk dulu ke kolam retensi untuk mengurangi debit air. JBC punya kolam retensi, masyarakat juga melalui tanah Pemkot,” sebutnya.

Kolam retensi ini sebut Rusdi harus dipagar keliling dengan ukuran 20×30 dengan dalam 3 meter. “Meski mahal mahal bisa memakan biaya Rp1 miliar lebih, itu harus dilakukan,” ucapnya.

Ia berjanji akan terus mengawal upaya yang diyakini bisa meminimalkan banjir itu. “Dan kalau ini tak dituntaskan sampai selesai saya akan terus menyuarakan baik di paripurna hingga bersuara di media massa agar lebih cepat gubernur dan masyarakat tahu kerja Pemprov, pemkot dan Kementerian PUPR kerjanya,” ucapnya.

Kategori :