Untuk itu juga, banyak excavator sedang aktif dalam pembuatan parit untuk pengairan sawah di sekitar Paiton dan Kraksaan, hingga daerah Suko.
Sementara di Desa Binor terlihat banyak alat berat sedang aktif dalam pembangunan jembatan, termasuk proses pemasangan tiang pancang.
Terlihat pembangunan pilar-pilar untuk elevasi jalan tol Probolinggo-Banyuwangi yang menuju Bukit Binor. Jalan Kelompongan di Desa Binor menjadi jalan alternatif yang baru saja dicor sudah dapat digunakan.
Sepertinya konstruksi sudah dimulai untuk elevasi Bukit Binor dan progresnya terlihat cukup signifikan.
Bukit Binor sudah dibelah untuk memberikan ruang bagi jalur tol yang menunjukkan kemajuan yang telah dicapai dalam proyek ini.
Bukit Binor menunjukkan karakteristik yang menantang karena merupakan salah satu contoh dari "bukit mati" yang memiliki struktur batuan yang kompleks. Medannya yang berat dan berliku menimbulkan tantangan ekstra dalam proses pembangunan.
Sementara itu, jalan tol Probowangi yang terbagi dalam dua tahap, pengerjaan difokuskan pada tahap I antara Probolinggo-Besuki dengan jarak 49,68 km.
Tahap II antara Besuki – Banyuwangi sepanjang 125,72 Km akan dikerjakan saat tahap I selesai.
Tahap pertama pembangunan tol Probolinggo-Besuki diharapkan akan mencakup tiga Gerbang Tol (GT), yakni GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki.
Selain itu, proyek ini juga direncanakan akan memiliki tiga simpang susun (SS), yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki.
Tahap I pembangunan terbagi menjadi tiga seksi. Seksi pertama (Gending hingga Kraksaan, 12,88 km) sudah mencapai 92,57%.
Seksi kedua (Kraksaan hingga Paiton, 11,20 km) mencapai 82,77% Seksi tiga (Paiton hingga Besuki, 25,60 km) mencapai 84,44%.
Jalan tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT JPB selaku Badan Usaha Jalan Tol yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 94,93%, PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5,00% dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07%.(*)