Bukan Tol Padang-Sicincin, Tapi Ini Konstruksi Tol Paling Megah di Sumbar Bahkan di Asia Tenggara

Sabtu 15-07-2023,06:00 WIB
Reporter : Dona Piscesika
Editor : Dona Piscesika

SUMBAR, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Bukan Tol Padang-Sicincin, tapi ternyata Sumatera Barat (Sumbar) akan memiliki konstruksi tol paling megah, bahkan tak hanya di level Sumbar namun di level Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumbar, Rilza Hanif usai pertemuan dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) di Kantor Bupati Limapuluh Kota, Senin (10/7/2023).

Kata Rilza, konstruksi tol termegah itu berada di Seksi Tol Payakumbuh-Pangkalan.

Mengapa dikatakan paling megah? Karena ini adalah ruas tol yang paling rumit lokasi dan pekerjaannya karena menempuh deretan bukit barisan dan akan memberikan pemandangan yang sangat luar biasa bagi siapa saja yang melewatinya.

Karena melewati lokasi yang sulit, kontruksi yang disiapkan untuk Tol Payakumbuh-Pangkalan juga akan sangat canggih.

Akan ada pula tiga terowongan di tol yang rencanannya akan didanai oleh Jepang melalui JICA.

JICA akan menggali terowongan yang akan menembus Bukit Barisan di wilayah wilayah Sarilamak-Pangkalan Untuk pembangunan terowongannya saja membutuhkan biaya kurang lebih Rp 9 Triliun.

“Jika ini jadi, merupakan jalan tol dengan kontruksi termegah di Asia Tenggara, karena melewati topografi perbukitan dan melalui tiga buah terowongan,” terang Rilza Hanif dikutip dari Padang Ekspres.

Sementara itu Kementerian PUPR dalam keterangannya mengatakan, proses pembangunan terowongan di ruas tol Padang-Pekanbaru pada proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini akan menggunakan  dua metode.

BACA JUGA:Diminta Menyerahkan Diri, Ini Nama 9 Terpidana Korupsi Tol Padang-Sicincin yang Belum Ditahan, 2 Nunggu MA


Pertama metode  New Austrian Tunneling Methods (NATM) dan  metode Tunneling Boring Machine (TBM) yang juga diterapkan dalam pembangunan ruas Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta.

Menurut Badan Pengelola Jalan Tol, NATM merupakan metode modern terowongan, dimana desain dan konstruksi menerapkan pemantauan canggih guna mengoptimalkan berbagai teknik penguatan dinding berbasis pada jenis batuan yang ada  daerah pegunungan yang ditemui saat penerowongan berlangsung.

NATM menggunakan prinsip-prinsip perilaku massa batuan di bawah beban dan memantau kinerja konstruksi bawah tanah selama konstruksi.

BACA JUGA: Sempat Divonis Bebas, 2 dari 13 Terpidana Korupsi Lahan Tol Padang-Sicincin Masuk ‘Kandang’ Lagi

BACA JUGA:Onde Mande! Lahan Tol Padang-Sicincin Ramai-ramai Dikorupsi, Takicuah Wak

BACA JUGA:Target Jokowi Tol Bakauheni-Jambi Tersambung Tahun 2024, Bagaimana Sisa JTTS? Ini Penjelasan Wamen BUMN

NATM diterapkan juga saat penggalian tanah lunak dan pembuatan terowongan di sedimen berpori dan prinsip kerjanya sangat detail konstruksi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan saat acara Seminar To Introduce Tunnel Planning and Technology yang diselenggarakan PUPR dan JICA,  sebenarnya infrastruktur terowongan tidaklah pekerjaan dan teknologi baru di Indonesia.

Indonesia cukup berpengalaman untuk urusan terowongan dan sudah diterapkan pada pembangunan bendungan berupa saluran pengelak.

Meski terowongan bidang jalan kata Basuki memang agak terlambat namun ini telah dikerjakan pada ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dengan panjang 472 meter dan diameter 14 meter.

Terowongan sendiri merupakan inovasi konstruksi modern. Menjadi alternatif pemanfaatan underground space yang efektif dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera.

Terowongan ini akan dibangun di Kabupaten Limapuluh Kota di daerah Payakumbuh dengan panjang total 8,95 Km. Total akan ada lima terowongan yang akan dibangun di ruas ini.

Seperti kita ketahui, salah satu kendala yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol Padang-Pekanbaru selama ini adalah terkait pembebasan lahan di 5 nagari di Kabupaten Limapuluh Kota.

Hanya saja, awal 2023 ini masalah ini telah menemukan titik temu. Warga 5 nagari yang semula menolak pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru kini telah memberikan dukungannya.

Hal ini disampaikan Lukman Edy, Wakil Komisaris Utama PT. Hutama Karya.

Kata Edy, jika memang proses pembebasan lahan di 5 Nagari Kabupaten Limapuluh Kota ini tuntas, Hutama Kaarya selaku pengembang telah siap mengerjakannya, baik secara teknis dan dana.

“Namun kalau dalam penggalian terowongan itu nanti ditemukan kandungan mineral, tentu menjadi milik HK (Hutama Karya),” seloroh Lukman Edy seperti dikutip Jambi Ekspres pada Padang Ekspres.

Ruas Tol Padang-Pekanbaru terdiri dari  6 seksi  terdiri dari Seksi Pekanbaru-Bangkinang dengan panjang 40 Km. Seksi Bangkinang-Pangkalan sepanjang 24,7 Km.

Sementara pada seksi Pangkalan-Sicincin sepanjang 153,1 km, seksi Padang-Sicincin 1 sepanjang 4 Km dan seksi Padang-Sicincin 2 dengan panjang 32,4.

Dari 6 seksi ini baru operasi satu seksi yaitu tol Pekanbaru-Bangkinang yang diresmikan Presiden Jokowi 4 Januari 2023 lalu. (dpc)

Kategori :