Berikut Tentang Baterai Mobil Listrik: Jenis, Kapasitas, hingga Harga

Minggu 09-07-2023,11:27 WIB
Editor : Setya Novanto

Baterai Ni-MH juga relatif lebih mudah didaur ulang karena hanya mengandung sedikit bahan beracun yang dapat merusak lingkungan. Namun, baterai ini memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya yang relatif lebih tinggi, tingkat pelepasan daya sendiri yang tinggi, dan kemampuan menghasilkan panas yang signifikan.

3. Lead Acid

Baterai SLA (lead-acid) merupakan baterai isi ulang yang telah ada sejak lama. Jika dibandingkan dengan baterai lithium dan NiMH, baterai ini memang memiliki kapasitas yang lebih rendah dan berat yang lebih besar. Meski demikian, baterai SLA memiliki keunggulan dalam hal harga yang relatif terjangkau dan tingkat keamanan yang tinggi. Saat ini, sedang dilakukan pengembangan baterai SLA berkapasitas besar untuk mobil listrik. Namun, saat ini baterai SLA hanya digunakan pada kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.

4. Baterai Solid-State

Baterai solid-state merupakan inovasi yang menghilangkan elektrolit cair berat yang biasa terdapat dalam baterai lithium-ion. Elektrolit cair digantikan dengan elektrolit padat seperti gelas, keramik, atau bahan lainnya.

Secara keseluruhan, struktur baterai solid-state mirip dengan baterai lithium-ion tradisional, namun tanpa adanya cairan, baterai ini dapat memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dan ukuran yang lebih kompak. Baterai ini mengeluarkan energi dan diisi ulang dengan cara yang serupa dengan baterai lithium-ion.

Penggunaan baterai solid-state dalam industri mobil masih tergolong baru. Namun, baterai jenis ini telah digunakan selama beberapa tahun pada perangkat kecil seperti alat pacu jantung, perangkat yang dapat dikenakan, dan teknologi RFID.

Baterai solid-state memiliki harapan yang tinggi dalam meningkatkan performa kendaraan listrik. Dengan kapasitas yang sama dengan baterai lithium-ion yang digunakan pada kendaraan, baterai solid-state dapat memiliki kapasitas antara dua hingga sepuluh kali lipat lebih besar.

5. Baterai Nickel-Cadmium

Baterai ini memiliki berbagai keunggulan, seperti kepadatan penyimpanan yang signifikan dan masa pakai sekitar 500 hingga 1.000 siklus pengisian daya. Namun, baterai ini memiliki bobot yang cukup berat dan juga rentan terhadap penurunan performa.

Penurunan performa baterai ini umumnya terjadi saat mengalami siklus pengosongan sebagian. Meskipun baterai Ni-Cd digunakan dalam produksi kendaraan listrik pada tahun 90-an, saat ini baterai ini dilarang karena mengandung bahan beracun seperti kadmium.

6. Ultracapacitor

Baterai ultracapacitor bekerja dengan menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Karena memiliki luas permukaan yang lebih besar, baterai ini mampu meningkatkan kapasitas penyimpanan energi.

Baterai ini sangat cocok digunakan sebagai penyimpanan sekunder pada kendaraan listrik. Selain itu, ultracapacitor juga dapat memberikan tenaga tambahan pada kendaraan listrik saat melakukan akselerasi dan pengereman regeneratif.

Namun demikian, baterai jenis ini mulai ditinggalkan karena telah hadir jenis baterai lain yang lebih efisien dalam hal performa, siklus hidup, dan harga.

7. Ternary lithium-ion (NMC)

Kategori :