JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Jusuf Hamka yang dikenal sebagai bos Tol Cisumdawu Cileunyi - Sumedang – Dawuan secara terbuka mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024.
Kata Jusuf Hamka, ke depan RI pantas dipimpin oleh sosok-sosok tegas dan mengaliri darah militer. “Seperti beliau (Prabowo),” ujarnya dikutip dari siaran pers Rabu (5/7).
Menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045, sosok Prabowo katanya akan jadi pemimpin ideal untuk RI.
Ia pun optimis Indonesia bisa akan maju ke depan karena dipimpin sosok tegas seperti Prabowo dengan segudang bekal pengalaman yang dimiliki.
Prabowo yang berpengalaman di bidang organisasi, pemerintahan karena pernah di kementerian dan di militer, menurutnya nanti akan semakin komplit jika bergandeng dengan wakil presiden yang paham ekonomi.
BACA JUGA:Prabowo Kena Prank di Atas Podium
Jika demikian, punya wakil presiden ahli ekonomi, maka Prabowo dan pasangannya nanti akan jadi presiden RI yang sempurna dalam membangun Indonesia. “Ini akan jadi duet maut menurut saya," lanjutnya lagi.
Jusuf Hamka mengaku bukan baru ini saja mengenal Prabowo, Jusuf Hamka dan Prabowo saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus pernah bersama mendukung program keberangkatan Tim Ekspedisi Merah Putih dalam rangka menaklukkan puncak Gunung Everest tahun 1996 lalu.
Ia pun berharap, Prabowo tetap jadi orang jujur dan bisa menjadi pemimpin Indonesia yang adil dan selalu mengedepankan kepentingan negara dan rakyatnya dalam berbagai hal. Soal cinta NKRI sosok Prabowo katanya sudah tidak usah diragukan lagi.
BACA JUGA:Prabowo Ngaku Kucingnya Bobby Punya 4 Saingan Baru. Najwa: Macan?
BACA JUGA:Cerita Prabowo Subianto Tentang Anak Buah 'Asal Bapak Senang'
Siapa Jusuf Hamka? Jusuf Hamka adalah sosok pengusaha tol ternama Indonesia. Namanya belakangan sempat heboh karena mencoba menagih hutang kepada negara.
Sengkarut utang piutang ini bermula pada tahun 1997-1998, Ketika Jusuf Hamka melalui perusahaannya CMNP memiliki deposito di Bank Yama (Yakin Makmur) milik Tutut Soeharto senilai Rp78 Miliar.
Ketika terjadi krisis moneter tahun 1998, perbankan termasuk dalam sektor yang terdampak serius, termasuk Bank Yama yang mengalami kebangkrutan.
Atas kondisi ini, negara pun turun tangan, membuat program bernama Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang kemudian sering kita dengar dengan singkatan BLBI.
Namun apes menurut Jusuf Hamka, BLBI yang diberikan untuk nasabah Bank Yama ternyata malah tak bisa mengembalikan uang depositonya. Sejak 1999 ia sebenarnya telah berkali-berkali mencoba menagih ke pemerintah tapi tak ada hasil.
Tak bisa menagih cara baik-baik, akhirnya untuk pertamakalinya tahun 2004 Jusuf Hamka kemudian menempuh jalur hukum dengan memasukkan gugatan ke pengadilan.
Tak bisa sekejab, setelah 6 tahun kemudian ada juga titik terang. “Akhirnya keluar inkrah total yaitu 2010, dengan denda 2%,” begitu Jusuf Hamka menjelaskan kepada media.
Tak ada juga transaksi pembayaran, tahun 2012 Jusuf kemudian kembali menggugat dan hasilnya perusahaan milik Jusuf Hamka CMNP dinyatakan menang, pemerintah harus membayar kewajiban kepada perusahaan sak bunga-bunganya.
Tahun berlalu, rupanya uang yang ditagih Jusuf Hamka tak juga ada aroma akan dibayar. Tahun 2015 ia menghitung utang negara itu telah menggembung naik jadi Rp400 Miliar beserta bunganya.
Di tahun itu pula Jusuf Hamka akhirnya dipanggil oleh Bagian Hukum Kementerian Keuangan RI. Kata Jusuf Hamka, saat itu ada negosiasi, negara minta diskon membayar kewajiban utangnya, dari hitungannya Rp400 Miliar, negara menyanggupi membayar pokok dan denda saja senilai Rp 179,5 miliar dalam dua tahap.
Setuju dengan request ini, perjanjian akhirnya diteken, isinya pemerintah akan mulai membayar tahap I tahun 2016 dan tahap II tahun 2017. Waktu berlalu, rupanya uang itu tak juga diterima Jusuf Hamka.
Telah 25 tahun berlalu, hitungan Jusuf Hamka pun terus bertambah, utang yang dulunya hanya Rp78 Miliar, tahun ini beserta bunga ternyata telah mencapai Rp800 Miliar.
Tahun 2023 kesabaran Jusuf Hamka sepertinya mulai menipis. Ia kembali menagih uang itu lalu viral di pemberitaan media, dan sosok Jusuf Hamka pun kembali santer di media dan sosial media. (dpc)