Selangkah Lagi RI Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Listrik Super ‘Gede’ Siap Kagetkan Dunia

Senin 12-06-2023,23:47 WIB
Reporter : Dona Piscesika
Editor : Dona Piscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Selangkah lagi RI akan jadi negara penghasil bahan baku baterai listrik super ‘gede’ dan siap mengguncang dunia karena pabriknya akan segera dibuka dan jadi yang terbesar di Asia Tenggara.

 

Pabrik ini akan menghasilkan copper foil (foil tembaga) yang digunakan untuk baterai lithium atau baterai yang bisa di cas ulang, dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp12,58 Triliun.

 

Dalam bincang Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah, Senin pada Senin (12/6), Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto menjelaskan bahan baku produk foil tembaga itu akan berasal dari katoda tembaga produksi smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur.

 

Pabrik ini tak hanya jadi pabrik terbesar Asia Tenggara tapi juga jadi yang pertama dimiliki Indonesia. Adapun seremonial groundbreaking pabrik ini akan dilakukan minggu ketiga atau keempat Juni 2023.

 

Septian juga meyakini, jika pemerintah tak ngotot mewajibkan Freeport membangun smelter tembaga, tentu saja pabrik terbesar Asia Tenggara ini tidak akan terwujud.

 

Masih dalam acara yang sama, Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif mengatakan, hilirisasi nikel kita juga semakin berkembang sejak pemerintah melarang ekspor bijih nikel sejak 2020 lalu.

 

Dari catatannya, sedikitnya ada 100 smelter kini di RI terkait besi dan baja dan ada 4 smelter baterai listrik. Kemudian menyusul akan ada belasan smelter alumina dan aluminium yang akan buka di RI pasca kebijakan larangan ekspor bauksit sejak 10 Juni 2023 lalu.

 

Sampai saat ini, sudah ada 4 perusahaan penghasil bijih bauksit menjadi alumina. 1 atau 2 lainnya telah menghasilkan alumina ke aluminium. “Dan akan ada satu lagi di Kalimantan Utara menghasilkan aluminium," lanjut Irwandy.

 

Hingga saat ini, ada tiga perusahaan besar yang sedang dalam proses pembangunan smelter yaitu Freeport Indonesia, Amman Mineral dan Merdeka Cooper. “Sedangkan yang sudah berjalan produksi, PT Freeport di Gresik dan PT Amman di Nusa Tenggara Barat,” jelasnya lagi. (dpc)






Kategori :