JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah akan menggali terowongan di Teluk Balikpapan untuk akses jalan menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Di balik proyek ini, ternyata pemerintah memiliki misi dan tujuannya tersendiri.
Terowongan ini rencananya akan dibangun sepanjang 1,5 kilometer bekerjasama dengan Korea Selatan. Terowongan dibangun pada kedalaman 40 meter dengan lebar terowongan sekitar 22 meter. Diperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk membangun terowongan ini mencapai Rp3 Triliun. Untuk panjang 1,5 Kilometer sebenarnya bisa saja dibuat jembatan struktur atas laut, tapi mengapa harus membuat terowongan yang biayanya jauh lebih mahal? Ternyata pemerintah memiliki misi khusus. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga mengatakan, pembangunan struktur atas laut atau struktur jembatan biasa, berpotensi mengganggu dan mengubah morfologi lingkungan di sekitar Selat Balikpapan. Dengan membangun terowongan ini, pemerintah kata Danis memiliki misi ingin melindungi flora dan fauna serta endemik dan bekantan yang ada di Selat Balikpapan. Proses pembangunan terowongan ini kata Danis akan menggunakan teknologi immersed tunnel . Teknologi ini telah lebih dulu diterapkan di pembangunan terowongan Fehmarn di Eropa dan juga terowongan Geoje Busan di Korea Selatan. Itu sebabnya, dalam studi analisis dan basic design ya akan ikut melibatkan Korea Selatan. Bahkan hal ini juga telah dibahas saat kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel pada Juni tahun 2022 lalu. “Studi kelayakan dan basic desain nya sedang diselesaikan Dirjen Bina Marga,” lanjut Danis. Harapannya setelah ini rampung maka pembangunannya bisa langsung dimulai sehingga 2024 Tol Balikpapan-IKN bisa tersambung dan terowongan bawah laut ini juga telah bisa digunakan. Proyek Jalan Tol IKN ini terdiri dari 6 segmen dan nantinya, salah satu segmen akan berada di bawah laut. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam keterangan baru-baru ini mengatakan, di terowongan ini, nanti akan disiapkan pula terowongan pendek berupa lintasan untuk satwa. Bagaimana teknis konstruksinya? Terowongan bawah laut ini kata Hedy akan didahului dengan membuat pracetak di luar atau di darat dan tinggal instalasi di terowongan yang akan digunakan. Sistem pracetak di luar ini katanya lebih efisiensi waktu di lokasi pekerjaan. Terowongan bawah laut Teluk Balikpapan ini panjangnya akan mencapai 1,5 Kilometer yang akan menghubungkan dua daratan yang dipisah oleh Teluk Balikpapan. Terowongan immersed tunnel merupakan bagian dari seksi 4 tol Balikpapan-IKN. BACA JUGA:Keren! RI Bangun Jalan Tol Tembus Terowongan Bawah Laut Rampung 2024 Saat ini tengah berjalan tiga segmen yaitu Segmen 3A Karang Joang-KKT Kariangau 13,4 Kilometer, Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,32 Kilometer, dan Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 Kilometer akan rampung akhir 2024. Sementara itu seksi 1, seksi 5B dan seksi 6 akan dilakukan lelang pekerjaan pada tahun 2023 ini dan ditargetkan rampung tahun 2024.Jalan tol ini nantinya akan mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke kawasan Inti IKN menjadi 30 menit dari sebelumnya 2 jam melalui Tol Balikpapan-Samarinda dan ditargetkan rampung akhir 2024. Jika ini rampung, tentu ini akan jadi terowongan bawah laut pertama yang dimiliki RI, bukan main! (dpc)