Oleh : Mia Nur Habibah, Lia Anggresani, Yulianis, mahasiswa Program Studi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Susu merupakan salah satu sumber makanan yang banyak mengandung protein. Protein disusun oleh asam-asam amino yang mengandung atom C, H, O dan N yang memiliki fungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh serta sebagai zat pembangun dan pengatur. Susu pada saat sekarang ini bukan hanya berasal dari hewan tetapi dapat juga berasal dari tumbuhan seperti jagung, oats, almond, kurma dan kedelai.
Penetapan kadar protein yang paling banyak dilakukan adalah dengan metode Kjeldahl. Metode ini bertujuan untuk menentukan jumlah protein total dalam bahan makanan berdasarkan protein kasarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan persen kadar dari sampel susu olahan produksi rumahan dan mengetahui kesesuaiannya terhadap persyaratan standar nasional indonesia (SNI) 01-3830-1995 dan 01-3950-1998. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah susu jagung, susu oats, susu almond, susu kurma dan susu kedelai produksi rumahan di kota jambi.
“Hasil penelitian menunjukan kadar protein dari kelima sampel yang ditentukan kadarnya dengan metode kjeldahl adalah : susu jagung 2,45 persen, susu oats 2,54 persen, susu almond 2,45 persen, susu kurma 3,31 persen dan susu kedelai 3,06 persen. Kadar protein susu kurma telah memenuhi syarat minimun SNI 01-3950-1998 dan susu kedelai untk SNI 01-3830-1995. Hasil penelitian menunjukan kadar susu pada susu kurma dan susu kedelai sudah sesuai standar yang ada,” kata Mia Nur Habibah mahasiswa Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi kemarin (29/5).
Dikatakannya, manusia memerlukan zat gizi untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari, untuk memeliharaproses tubuh dan untuk tumbuh dan berkembang khususnya bagi yang masih dalam masa pertumbuhan. Zat gizi yang dibutuhkan antaralain adalah protein. Protein adalah salah satu zat gizi yang berperan dalam pertumbuhan, pembentukan jaringan dan organ penting serta memiliki fungsi pertahanan tubuh. Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, sumber protein dapat berasal dari berbagai jenis makanan salah satunya adalah susu.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Melisa Mega dengan judul Perbandingan Kadar Protein dan Lemak dalam asi “X”, susu sapi formula “Y” dan susu kedelai formula”Z”, diketahui bahwa kadar protein masing-masing sampel yaitu 1,11 persen untuk sampel X, 2,86 persen untuk sampel Ydan 4,21 persen untuk sampel Z.
“Dimana sampel X dan Y tidak memenuhu syarat SNI untuk kadar protein pada susu sapi dan susu sapi formula sedangkan sampel Z memenuhi standar SNI untuk kadar protein pada susu kedelai,” terangnya.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan penetapan kadar protein dalam sampel yang hasilnya digambarkan melalui kalimat. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kadar protein dari berbagai macam susu olahan produksi rumahan di kota jambi dengan metode KJELDAHL. Kesimpulan bahwa kadar protein dari kelima sampel yaitu susu jagung, susu oats, susu almond, susu kurma dan susu kedelai adalah 2,45 persen, 2,54 persen, 2,45 persen, 3,31 persen dan 3,06 persen.
“Susu kurma dan susu kedelai sudah memenuhi standar dari SNI 01-350-1998 dan SNI 01-3830-1995,” tandasnya. (*)
Daftar Pustaka
[1] Mega M. Perbandingan Kadar Protein dan Lemak dalam ASI “X”, Susu Sapi Formula “Y” dan Susu Kedelai Formula “Z.” Calyptra. 2013;2(2):1-13.
[2] Badan Standarisasi Nasional, SNI 01-350-1998: Tentang syarat dan mutu susu UHT. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 1998.
[3] Badan Standarisasi Nasional, SNI 01-3830-1995: Tentang syarat mutu susu kedelai. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional,1995.