JAKARTA, JAMBIEKSPRES - Sebelum ditangkap KPK, para tersangka kasus suap pengadaan Bandung Smart City Kota Bandung saling berkirim kalimat sandi mulai dari ‘Nganter Musang King’ hingga ‘Everybody Happy’.
Kata sandi ‘Nganter Musang King’ digunakan sebelum penyerahan uang dari Sony Setiadi CEO CIFO dan uang dari Andreas Guntoro Manager Sarana Mitra Adiguna (SMA).
Sementara kata sandi ‘Everybody Happy’ digunakan oleh Dadang Darmawan selaku Kadishub Kota Bandung.
Ada yang menarik dalam kasus suap yang melibatkan Walikota Bandung Yana Mulyana. KPK menemukan barang bukti berupa sepatu Louis Vuitton dan 5 mata uang asing. Semua ini merupakan hasil dari ‘Nganter Musang King’ dan ‘Everybody Happy’.
Sepatu Louis Vuitton yang diamankan KPK merupakan tipe Cruise Charlie Sneaker 1A9JN8 berwarna putih, hitam, dan cokelat. Bukan sembarang sepatu, sepatu ini harganya tidak murah.
Mengintip di laman ap.louisvuitton.com, harga sepatu Louis Vuitton tipe Cruise Charlie Sneaker 1A9JN8 dibandrol dengan harga $ 1,59 atau sekitar Rp23,5 juta.
Sepatu ini dibeli Yana Mulyana saat berada di Thailand pada Januari 2023 lalu.
Tak hanya sepatu, KPK juga menjadikan barang bukti satu mata uang rupiah dan 5 mata uang asing dolar Singapura, dolar Amerika Serikat, ringgit Malaysia, yen Jepang dan baht Thailand.
Total barang bukti yang berhasil ditahan KPK saat Operasi Tangkap Tangan adalah senilai Rp924,6 juta.
Walikota Bandung Yana Mulyana diduga menerima uang dari PT Sarana Mitra Adiguna (SMA), sebuah perusahaan yang memenangkan proyek pengadaan CCTV Bandung Smart City di Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung.
Dipaparkan KPK saat konferensi pers pada Minggu (16/4) dini hari, Yana Mulyana dan keluarga diduga menerima fasilitas ke Thailand menggunakan anggaran PT SMA pada Januari 2023 lalu.
"YM (Yana Mulyana) ikut menerima sejumlah uang dari AG melalui KR sebagai uang saku dan YM menggunakan uang saku tersebut dengan membeli sepasang sepatu merek LV," kata Nurul Ghufron, Wakil Ketua KPK.
AG merupakan Andreas Guntoro, Manager PT SMA, KR adalah Khairul Rijal, Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung.
Sebelum kejadian, pada Agustus tahun 2022, Andreas Guntoro menemui Walikota Bandung di Pendopo Walikota dengan tujuan lobi agar bisa mengerjakan proyek pengadaan CCTV yang anggarannya ada di Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Bandung.
Ternyata tak hanya dari PT SMA, Yana Mulyana juga menerima suap dari PT Citra Jelajah Informatika (CIFO).
CEO PT CIFO Sony Setiadi sempat bertemu Yana Mulyana minta dikondisikan sebagai penyedia internet provider di Dinas Perhubungan Pemkot Bandung, lalu memberinya uang