MUARATEBO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pengumuman hasil seleksi PPPK guru tahun 2023 ramai menuai protes dari peserta.
Banyak yang beranggapan jika hasil tes jalur CAT lebih jujur. Salah satu guru honorer kabupaten Tebo menganggap bahwa Tes dengan sistem CAT lebih jujur dan objektif ketimbang dengan menggunakan sistem observasi.
"Computer Assisted Test (CAT) dianggap punya penilaian lebih objektif ketimbang metode seleksi PPPK guru tahun 2023 yang terlalu subjektif, proses seleksi PPPK guru tahun 2022 yang melibatkan penilaian dari Kepala Sekolah, pengawas, serta guru senior dirasa kurang sesuai" Katanya.
Begitu juga yang dikatakan oleh guru honorer lainnya, Aris Chandra. Dirinya juga mempermasalahkan hal tersebut, "Jalur tes CAT yg paling jujur . Penilaian kepsek, pengawas, guru senior malah kurang sesuai. Malah yang jadi pertanyaan, kita tidak pernah di tes wawancara, nah di pengumuman kelulusan PPPK ada nilai wawancara, kami tidak ada pernah tes wawancara" Kata aris
Kalau melalui CAT kata Aris, penilaian kelulusan seleksi karena hasil tes yang tidak cukup dengan Passing Grade. Hal tersebut tentu akan lebih legowo. Berbeda dengan kondisi ini yang terkesan lebih subjektif. Bukan hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa lama mengabdi seharusnya turut diperhitungkan. Bukan hanya penilaian-penilaian yang telah disebutkan tadi.
"Kalau gak lolos dari hasil tes sendiri akan lebih legowo, lah ini dari penilaian 3 itu, lama mengabdi gak diperhitungkan, kalah sama yang baru mengabdi tapi dinilai tinggi," lanjutnya.
Penilaian tersebut juga membuat formasi yang ada di sekolah tempatnya mengajar bisa diisi oleh peserta lain karena mendapat penilaian lebih tinggi.
"Ada formasi di sekolah malah direbut oleh peserta lain karena nilainya lebih tinggi. Kita minta pemerintah Kabupaten Tebo kembalikan aja sistemnya dengan TES, kalau tidak kita 3.000 yang dinyatakan tidak lulus akan gelar Audiensi dengan Pemerintah dalam waktu deka" ungkapnya.
Menanggapi hal ini Pj Bupati Tebo Aspan mengungkapkan terkait soal pengumuman penerimaan PPPK dimana hasil seleksi telah disampaikan ke akun masing masing peserta. Saat ini Pemda belum membuat pengumuman secara resmi akan tetapi hal tersebut belum dapat dilaksanakan sampai hari ini 13/03 dikarenakan adanya beberapa hal.
"Ada beberapa hal yang menjadi sebab pertama dikarenakan masih adanya kesempatan untuk klarifikasi atau disebut masa sanggah dan ini akan kami koordinasikan terlebih dahulu ke kementerian terkait" ungkap Aspan.
Ada tiga prioritas yang menjadi tolak ukur dalam penerimaan PPPK tersebut. Prioritas pertama melalui seleksi dan Kabupaten Tebo tidak mengambil prioritas ini, "yang kita ambil adalah prioritas kedua melalui jalur K2 yang belum lulus, dan alhamdulilah seluruh peserta sebanyak 142 Peserta dinyatakan lulus" terangnya.
"Selanjutnya yang kita ambil adalah melalui prioritas ketiga, dan disinilah kita masih merasa keberatan, karena dalam seleksi ini yang dinilai adalah kepala sekolah, guru senior dan pengawas sementara pribadi dari guru yang menjadi peserta tidak dinilai sama sekali, jadi kalau kepala sekolah, guru senior dan pengawasnya tidak mampu akan berdampak kepada guru yang ikut seleksi tersebut dan dinyatakan gugur nah ini tentu masalah ini yang akan kami koordinasikan, selain itu ada juga sekolah yang tidak masuk dalam formasi tau tau ada formasi" tambahnya.
Aspan meminta kepada peserta untuk sabar dan berikan Pemkab Tebi waktu untuk melakukan klarifikasi ke kementrian terkait sesuai arahan MenPan. (bjg)