JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Merespons perekonomian yang terguncang akibat pandemi Covid-19, Kementerian Keuangan turut mengambil peran dalam menahan guncangan dan memulihkan kondisi pasca-guncangan tersebut. Salah satunya dengan menggerakkan unit vertikal di setiap daerah untuk turut berperan dalam melakukan dukungan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah melalui pemberdayaan UMKM.
Untuk itu, Kantor Wilayah DJPb menyelenggarakan Pekan UMKM pada Minggu (5/3/2023) di halaman depan KPPN Jambi (Car Free Day Area). Bazar UMKM diselenggarakan sebagai salah satu bentuk pembinaan terhadap UMKM dan beriringan dengan rangkaian kegiatan pada peringatan Hari Bakti Perbendaharaan (HBP) ke-19.
Pekan UMKM ini berkolaborasi dengan seluruh unit Kemenkeu Satu Kota Jambi yang terdiri dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan (KPPN) Jambi, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL) Jambi, Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Jambi, Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Jambi Telanaipura dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Jambi Pelayangan dengan mengangkat tema “Kemenkeu Hadir untuk UMKM di Daerah”.
"Pekan UMKM ini terbuka untuk umum dengan menggandeng Bank BRI, Bank BSI, Bank Jambi, PT PNM, PT Pegadaian, dan BULOG. Terdapat 16 booth UMKM binaan Kemenkeu Satu Jambi, 4 booth UMKM perbankan/LKBB serta satu (1) booth sembako murah dari BULOG," jelas Burhani, Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Jambi.
Selain untuk berbelanja, masyarakat dapat menggali informasi yang dibutuhkan di booth masing-masing institusi yang ada serta seminar/talkshow yang berkaitan dengan pengembangan UMKM yang akan disampaikan oleh para expert.
Rangkaian kegiatan Pekan UMKM ditutup pada pukul 11.00 WIB dengan total pengunjung diperkirakan mencapai 600 orang. Kemenkeu Satu Jambi mengajak masyarakat Jambi untuk mengambil peran dalam pengembangan UMKM demi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang makin kokoh.
Kemenkeu Satu Jambi berharap pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan dan semakin padu dengan memberikan pelatihan dan pembinaan sesuai dengan kebutuhan UMKM, dapat membantu pelaku UMKM meningkatkan hasil produksi, sehingga mampu bersaing dalam bidang jasa maupun perdagangan sesuai jenis usahanya.
Program pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu telah berjalan baik di level pusat maupun di regional. "Masing-masing unit eselon I memiliki program pemberdayaan UMKM yang sesuai dengan expertize masing-masing, antara lain program pembiayaan UMKM oleh Ditjen Perbendaharaan, program pengembangan bisnis pelaku UMKM oleh Ditjen Pajak, klinik ekspor oleh Ditjen Bea Cukai, dan pemasaran melaui sistem informasi lelang/auction oleh Ditjen Kekayaan Negara," lanjut Burhani.
Program-program tersebut bertujuan untuk : Meningkatkan literasi dan memperluas aksesibilitas keuangan bagi UMKM, Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan UMKM, Memperluas jaringan pemasaran produk, baik di dalam negeri maupun mancanegara, Mendorong debitur UMKM untuk naik kelas, yang meliputi peningkatan legalitas UMKM yang sebelumnya informal menjadi formal, softskill manajerial pelaku UMKM, serta aset dan omzet UMKM. (*/kar)