JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Ferdy Sambo hukuman mati, Putri Candrawathi 20 tahun, vonis ini diberikan hakim karena keduanya terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Adalah Jasa Richard Eliezer sebagai justice collaborator telah berperan banyak dalam membongkar kasus pembunuhan ini. Pengakuan dan kesaksian Richard Eliezer membuat kasus semakin terang benderang selama persidangan berlangsung. Namun ingat, tak hanya Richard Eliezer, masih ada sosok perempuan yang tangannya dituntun Tuhan hingga akhirnya pembuktian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi semakin jelas sebagai pelaku pembunuhan berencana. Perempuan itu adalah istri seorang polisi. Namanya Dhania Choirunnisa, suaminya bernama Baiquni Wibowo. Baiquni Wibowo sudah dipecat dari keanggotaan polisi. Saat jabatannya berakhir, Suami Dhania berpangkat komisaris polisi dengan jabatan cemerlang sebagai Kasub bagian pemeriksaan dan penegakan etika di Divisi Propam Polri. Kesalahan suami Dhania adalah merusak barang bukti berupa laptop yang berisi rekaman CCTV di pos penjagaan rumah dinas Sambo Duren Tiga Jakarta, atas perintah Sambo. Adalah dosa besar seorang polisi merusak barang bukti, namun jasa suami Dhania masih masih tetap ada, sebelum merusak laptop, diam-diam ia copy lalu semua file itu disimpan dalam memori eksternal. Ketika penyidik datang ke rumahnya, tak satu pun diantara mereka yang tahu bahwa copy itu ada . Penyidik hanya menyita laptop yang digunakan menonton rekaman CCTV pos satpam dalam kondisi terbelah dua. Bahkan hard disk nya telah setengah hancur, seperti dicincang benda tajam, DVR CCTV juga telah tiada. Mendapati laptop itu, hanya rasa putus asa yang tersisa lalu kemudian penyidik pun pamit pulang. Namun secara mengejutkan, Dhania tiba-tiba menghampiri para penyidik lalu menyerahkan sebuah benda. "Yang ini tidak dibawa sekalian?" ujar Dhania. Dhania awalnya memang tak mengetahui apa isi benda itu, namun hatinya yang tak mau menyembunyikan apapun, membuat ia menyerahkan memori eksternal yang menurutnya memang harus diserahkan. Apalagi pemberitaan di luar terkait pembunuhan Ferdy Sambo telah beredar luas, dan ada nama suaminya yang ikut terseret. Tangannya dituntun Tuhan! begitu salah satu penyidik menggambarkan Dhania. Sesampai di Mabes Polri, memori eksternal yang diserahkan Dhania dibuka. Alangkah kagetnya tim khusus yang bekerja saat itu, ternyata isinya adalah rekaman CCTV di pos stapam Duren Tiga! Semakin terang benderanglah, jejak peran Ferdy Sambo dan terdakwa lainnya dalam pembunuhan Yosua Hutabarat. Dari video itu tergambar Pukul 17.21 WIB, Ferdy Sambo datang naik Lexus B-3194-RFP. Saat turun, pistol Glock-26 Ferdy jatuh. Ketika itu Ferdy Sambo sudah mengenakan sarung tangan hitam. Lalu Romer ajudannya buru-buru ingin membantu. Dari video itu juga terlihat Putri Chandrawat datang dua menit sebelum Ferdy Sambo tiba. Dari rekaman CCTV ini pula yang menguatkan bukti Brigadir Yosua dieksekusi di ruang tamu. Lantas siapa sosok Dhania Choirunnisa? Tak banyak sumber yang mengetahui siapa sosok Dhania. Dhania memang memiliki akun sosial media namun tak banyak yang ia upload.Foto perkawinan Dhania dan suaminya Baiquni Wibowo-- Dhania dan Kompol Baiquni menikah pada 18 Mei 2014. Dhania adalah lulusan Universitas Paramadina. Ia juga sempat berkarir di maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia pada rentang waktu 2011 hingga sebelum menikah tahun 2013. (*)