JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Meskipun telah mengharumkan nama Kabupaten Tanjabtim, namun ternyata kurang mendapat apresiasi dari pemerintah daerah.
Inilah yang dialami Poktan Perintis Jaya Desa Pandan Sejahtera Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjabtim. Seperti yang diungkapkan Ketua Poktan Perintis Jaya, Suwarno belum lama ini.
Menurut Suwarno, poktan yang dipimpinnya pernah mendapatkan penghargaan Juara I sebagai Kelompok Tani Berprestasi dalam Hari Krida Pertanian (HKP) di Desa Jangkat Kabupaten Merangin tahun 2022 lalu.
"Sebelumnya untuk tingkat Kabupaten Tanjabtim poktan kami juga pernaih meraih juara 1," kata Suwarno Selasa (10/1).
Hingga saat ini jumlah anggota kelompoknya sebanyak 30 orang. Beberapa kegiatan yang dilakukan kelompoknya adalah beternak sapi, penggemukan sapi dan melakukan pemulihan ekosistem gambut yang rusak, yang bekerjasama dengan Badan Restorasi Mangrove dan Gambut.
"Untuk pemulihan gambut upaya tercepat yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan kotoran sapi, ini adalah cara yang efisien dan cepat," terangnya.
Sapi bantuan yang diterima poktan, awalnya berjumlah 10 sapi, karena berhasil mengelola sapi ditahun berikutnya ditambah 10 sapi. Hingga saat ini sapi milik poktannya berjumlah 53 ekor sapi, dan sudah ada anakan sapi yang dibagikan kepada poktannya berdasarkan SHU Poktan Perintis Jaya.
"Keberadaan kami adalah ingin membuka ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, sehingga kami membuka peluang kerjasama dengan siapa saja," jelasnya.
Karena tidak adanya bantuan dari Pemkab Tanjabtim, pihaknya pun melakukan upaya mengajukan propisal bantuan ke Dinas TPHP Provinsi Jambi dan Kementerian terkait, berupa bantuan hewan ternak.
"Kenapa kami minta ke Dinas TPHP Provinsi Jambi dan kementerian terkait, karena sampai saat ini bantuan dari Pemkab Tanjabtim memang tidak pernah ada, padahal kamintelah mengharumkan nama Tanjabtim saat HKP di Merangin tahun 2022 lalu," ungkapnya.
Disamping mengelola hewan ternak sapi, Poktan Perintis Jaya ternyata juga selalu berpartisipasi aktif mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut diwilayahnya, dengan memberdayakan anggota poktan.
"Dalam sosialisasi termasuk kalau terjadi kebakaran lahan gambut tidak jarang kami gunakan dana sendiri, karena bantuan dana dari desa tidak ada. Kami melakukan pendekatan sosialisasi melalui pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, agar tidak melakukan buka lahan dengan cara dibakar. Alhamdulillah efektif, dan sejak tahun 2017 silam tidak ada lagi kebakaran lahan diwilayah kami," tandasnya.(yos)