SENGETI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Harga jual getah karet tingkat petani di Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi semakin merosot.
Saat ini harga karet berada dikisaran Rp 7.000 per kilogram.
Kondisi ini membuat para petani karet di Kabupaten Muaro Jambi menjerit. Pasalnya hasil panen warga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Gairah petani karet melesu akibat harga karet yang tak kunjung naik.
Namun demikian, petani tetap menyadap karet, meski hasilnya hanya pas pasan untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari.
"Harga karet Rp 7.000 mas, ndak naik-naik. Menjerit kami mas, mana harga sembako sekarang naik,"terang Misria, petani karet yang juga ibu rumah tangga di Desa Kebun Sembilan, Kecamatan Sungai Gelam, Jum'at (6/1).
Misria menambahkan, selain harganya murah, hasil produksi karet saat ini juga menurun, lantaran kondisi daunnya yang berguguran.
"Sudah trek getahnya berkurang, gak naik-naik harganya. Harapannya semoga dinaikkan harganya,"ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh petani karet di Desa Kebun Sembilan lainnya, Mualim. Petani karet yang juga Ketua RT. 18, Desa Kebun Sembilan ini menyebut, petani karet di Desa nya saat ini mengeluh akibat dari dampak anjloknya harga karet.
"Jadi petani karet ini sangat mengeluh pak. malah Sembako mahal, belum lagi biaya anak sekolah,"tutur Mualim.
Mualim berharap, harga karet dapat kembali naik seperti masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat menembus harga Rp. 20.000 per kilogram.
"Pada masa pak SBY petani karet cukup bergairah. Harga karet sempat menembus harga Rp 20.000 pak. Kami berharap harga karet kedepan bisa diatas Rp 10.000 per kilogramnya,"jelasnya. (wan)