“…kalo Abian nggak suka, gue nggak perlu memaksakan dia suka, dia bisa jadi senyamannya dirinya sendiri…”
Abian tidak mampu menahan senyum dan air matanya, emosi yang tiba – tiba membludak dalam dirinya, Tata itu sama saja seperti wanita lain, memang. Tapi pengertiannya luar biasa, tentang komprominya dan sebuah rasa nyaman yang Abian sadari tidak ia dapatkan dari wanita lainnya. Tata itu beri ia cinta yang berbeda, alih – alih memberi hal yang sama seperti yang ia beri, Tata beri ia jati diri untuk menjadi sejujur – jujurnya diri.
Tata tolong cintai Abian yang lama…biar Abian beritahu dunia, perihal kini ia dicintai dengan sepenuh rasa, tidak lagi pura – pura. (Bersambung)