JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Bertempat di Aston Hotel Jambi, telah dilaksanakan Seminar Nasional Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja).
Dalam seminar ini mengangkat tema Reformasi Tata Kelola Hutan dan Lahan, Pasca Undang-Undang Cipta Kerja.
Sambutan Dekan Fakultas hukum Unja Dr. Usman, S.H.,M.H--
Ketua Prodi MIH FH Unja, Dr. Taufik Yahya, S.H.,M.H dalam sambutannya mengatakan, persoalan hutan dan lahan ini merupakan persoalan klasik yang ada ditengah masyarakat. Menjadi konsuekuensi dari pemangku pengambil keputusan sehubungan dengan keberadaan hutan dan lahan di Indonesia.
Khusus di Provinsi Jambi, persoalan hutan dan lahan yang sangat mendasar dan membawa pada persoalan pada sumber daya air, hutan dan sumber daya alam, yang membuat persoalan hidup semakin kompleks, sehubungan dengan keberadaan hutan dan lahan.
Penyerahan cinderamata dari Dekan Fakultas Hukum kepada Tenaga Ahli Menteri LHK--
"Harapan kami dari seminar yang dilaksanakan, terdapat rekomendasi sebagai masukan bagi pemangku kepentingan, kementerian terkait dan pemda," kata Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unja, Dr. Taufik Yahya, S.H.,M.H kemarin (30/11).
Terlebih dengan keberadaan hutan adat, yang dapat membuat gejolak bagi masyarakat setempat. Ini pun dapat dijadikan rekomendasi untuk bisa disampaikan ke pemda.
Penyerahan cinderamata dari Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum kepada Akademisi Faklutas Hukum UGM Dr. Ricardo Simarmata, S.H.,M.H--
"Mudah-mudahan dari kegiatan kita mendapatkan masukan yang sangat berharga bagi Provinsi Jambi dan Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unja," harapnya.
Foto bersama Dekan FH Unja, Ketau Prodi MIH, narasumber, Wakil Dekan II, III dan peserta Seminar Nasional--
Sementara, Dekan Fakultas Hukum Unja, Dr. Usman, S.H.,M.H menambahkan, sebelum pelaksanaan Seminar Nasional mengenai hutan dan lahan, pihaknya telah melaksanakan kegiatan Tata Kelola Sumber Daya Alam (SDA) yang Berkeadilan. Karena di Provinsi Jambi sangat luar biasa dikaruniai SDA yang sangat melimpah, mulai dari hutan dan taman nasional. Namun kekayaan SDA ini tidak akan membawa keberkahan apabila tidak dikelola dengan baik.
"Kita lihat bagaimana dengan keberadaan batu bara, yang mungkin meningkatkan ekonomi bagi pemerintah, namun membawa kesengsaraan bagi masyarakat, karena batu bara ini hanya dinikmati pengusaha saja," jelas Dekan Fakultas Hukum Unja, Dr. Usman, S.H.,M.H.
Diharapkan, dengan diskusi yang dilaksanakan dalam seminar, membawa manfaat yang besar bagi kebijakan tata kelola kehutanan di Provinsi Jambi. Dirinya pun tidak menginginkan hutan di Jambi bernasib seperti batu bara
"Terima kasih baik kepada narasumber yang telah berkenan hadir, termasuk kepada panitia penyelenggara, yang berjuang keras untuk mensukseskan acara," urainya.