JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi melaunching (meluncurkan) Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Jambi pada Rabu (26/10/2022). Di Provinsi Jambi aksi nasional ini dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arifin Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Sebanyak 400 santri dan 400 santriwati Ponpes mengikuti acara peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya gizi pada remaja yang merupakan hal krusial. Para pelajar ini juga diberikan tablet tambah darah saat acara.
Untuk tingkat Provinsi Jambi acara ini secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Jambi Dr.H. Al Haris, S.Sos, MH yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) H. Husairi, SIP, ME.
Panitia Acara Dinas Kesehatan Bersama Perwakilan Gubernur dan Kadis Kesehatan Provinsi Jambi dr.MHD. Fery Kusnadi,Sp.OG--
Dalam sambutan Gubernur yang disampaikan Husairi, disebutkan terdapat tiga intervensi utama dalam aksi gizi serentak secara nasional. "Intervensi utama itu yakni Pertama, sarapan dan minum Tablet Tambah Darah bersama di sekolah sekali tiap minggu. Kedua, Edukasi gizi untuk mempromosikan asupan makan yang sehat dan ketiga komunikasi untuk perubahan perilaku," sampainya.
Gubernur mengatakan Gizi adalah komponen yang penting dan memiliki peran sentral untuk mencapai banyak tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Melalui perbaikan gizi, bisa tercapai untuk menuju ke perbaikan suatu bangsa.
"Gizi pada remaja tentu saja merupakan hal krusial, karena banyak kebiasaan kebiasaan terkait gizi seseorang yang dimulai pada saat remaja, akan dibawa sampai ketika mereka dewasa. Oleh karena itu, intervensi gizi harus dimulai sedini mungkin," katanya.
Dikehidupan remaja tidak hanya berpusat pada satu hal, tantangan-tantangan yang saat ini dihadapi remaja masih banyak seperti, Gizi dan stunting, Kesehatan Reproduksi, HIV/AIDS, Kebersihan Personal, Sanitasi, Penyakit Tidak Menular (PTM), Penyalahan Obat (NAFZA), Kesehatan Jiwa, dan Kekerasan/Cidera.
"Untuk itu, dianggap perlu memberikan pengetahuan kepada remaja," katanya.
"Semoga kegiatan aksi bergizi dapat diterapkan di sekolah dan Pesantren, untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, sebagai generasi penerus dalam pembangunan daerah dan nasional," katanya.
"Intinya,Jambi siap mendukung beberapa kementerian seperti mendagri, pendidikan agama dan kesehatan. Sudah dikaksanakan kedepan kegiatan ini akan terus ditingkatkan," sampainya.
Dalam sambutan panitia penyelenggara Kepala Dinas Kesehatan provinsi Jambi dr. MHD.Fery Kusnadi, Sp.OG melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Oki Permana, SKM, M.Kes mengatakan
Gerakan Nasional Aksi Bergizi dilakukan untuk mempersiapkan mereka menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya melalui pendidikan kesehatan agar mereka mampu menghindari diri dari permasalahan yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. "Melalui perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Dia mengatakan dari hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,8 persen dan usia 15 -24 tahun sebesar 32 persen. Hal ini berarti 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.