Seorang Siswa SMK Muhammadiyah Kota Jambi Dikabarkan Hilang

Senin 10-10-2022,16:29 WIB
Reporter : Rio Andrefami
Editor : Setya Novanto

Pihak Kepolisian Bersama Tim Gabungan dan Anjing Pelacak Masih Terus Lakukan Pencarian

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-  Seorang siswa SMK Muhammadiyah Kota Jambi dikabarkan menghilang saat tengah melaksanakan tugas magang di area pertambangan PT Hutamas Koado dari kantor Gelora Geoservices Indonesia (GGI).

Orang hilang tersebut yakni Ahmad Sabri, hilang saat magang di PT yang beralamat di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, pada Kamis (5/10) kemarin.

Dalam hal ini, Polres Sarolangun bersama Polisi Rimba melakukan pencarian di Desa Punti Kayu Dua Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun pada Minggu (9/10) kemarin.

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi Kompol Mas Edy saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Dikatakannya, pada pencarian tersebut Polres Sarolangun bersama Polsek Mandiangin, Polisi Rimba serta anggota TNI dan Basarnas juga turut membantu pencarian tersebut

"Total Anggota yang turun melakukan pencarian ada sekitar 40 orang, tim gabungan juga membawa 2 ekor anjing pelacak untuk membantu pencarian," ujarnya, Senin (10/10).

Namun, kata Mas Edy, dalam pencarian kali ini belum ditemukannya tanda-tanda adanya pemuda tersebut.

"Untuk pencarian akan dilanjutkan besok dan akan diperluas lagi wilayah pencariannya hingga Ahmad Sabri yang saat ini masih dinyatakan hilang bisa segera ditemukan. Kita berharap Ahmad bisa ditemukan dalam keadaan yang baik," pungkasnya.

Sementara itu, Essy Susilawati selaku Kepala SMK Muhammadiyah Kota Jambi mengatakan, Ahmad Sabri mendapat tugas magang tersebut bersama tim yang terdiri dari 7 orang.

"Ahmad Sabri mendapat tugas untuk melaksanakan pengeboran di Site PT Hutamas Koado itu pada Senin tanggal 3 Oktober 2022, Ahmad Sabri ditugaskan sebagai Wellsite," katanya.

Kemudian pada tanggal 04 Oktober 2022, tim berangkat ke lokasi tambang. Dan keesokan harinya pada hari kejadian, tim turun ke lapangan untuk mencari titik pengeboran.

"Sekitar jam 11 siang di pos bersama beberapa orang, Sabri diminta menunggu teman kru yang lain untuk bersama-sama mengantar nasi ke mess tambang yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pos," ujar Essy.

Sementara temannya yang lain, kata Essy, pergi menemui Kepala Desa untuk urusan tambang.

"Ketika dijemput di pos, Sabri tidak ada lagi di sana. Informasi dari bapak-bapak yang berada di pos, Sabri berinisiatif tidak menunggu karena katanya mau cepat mengantar makanan karena para kru sudah lapar. Sabri membawa makanan tersebut dengan berjalan kaki menuju mess," jelasnya.

Kategori :